Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Film animasi karya siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, ternyata memiliki nilai komersial yang sangat tinggi.

Tak tanggung-tanggung tarif yang dipatok dari film-film animasi yang dibuat oleh siswa SMK itu mencapai ratusan juta rupiah. Nilai itu dihitung per menit film.

Film-film animasi tersebut dibuat siswa dari jurusan Animasi dan Desain Komunikasi Visual (DKV) yang tengah praktik kerja lapangan (PKL).

Head Studio RUS Animation Rico Andriansyah menjelaskan, RUS Animation merupakan perusahaan sekolah atau teaching factory SMK RUS Kudus. Di mana perusahaan studio animasi itu untuk melayani kebutuhan jasa komersial hingga pembelajaran.

"Jadi selain pembelajaran, juga ada komersial. Biasanya pemesanan untuk iklan, videotron, hingga film animasi game," katanya, Sabtu, (30/10/2021).

[caption id="attachment_249754" align="alignleft" width="1280"] Siswa SMK RUS tengah memeriksa bagian karakter dalam film animasi Sabda Alam. MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]

Baca: Film Sabda Alam Curi Perhatian, Begini Kondisi Perburuan Satwa di Muria

Tiap projek yang dikerjakan, sambung dia, memiliki income atau tarif harga yang berbeda-beda. Tergantung dari panjang pendeknya, detail, hingga tingkat kesulitan film tersebut.
Tiap projek yang dikerjakan, sambung dia, memiliki income atau tarif harga yang berbeda-beda. Tergantung dari panjang pendeknya, detail, hingga tingkat kesulitan film tersebut."Range harga film animasi itu bervariasi, sekitar ratusan juta. Menyesuaikan detil dan tingkat kesulitanaya," jelasnya.Baca: Film Animasi Sabda Alam Karya Siswa SMK RUS Kudus Sukses Menguras EmosiHasil pemasukan tersebut, untuk pengembangan studio RUS Animation. Serta, gaji sejumlah mentor berpengalaman dari sejumlah industri film, manajemen, hingga maintenance perangkat keras yang digunakan untuk produksi film baik pembelajaran hingga komersial."Termasuk juga intenet, listrik, maintenance hardware atau software komputer produksi film. Misal software yang kami gunakan untuk membuat film saja, satu lisensi, satu komputer itu Rp 18 juta per-tahun, di sini ada sekitar 15-an komputer yang menggunakan software itu, belum juga yang lain," ucapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali MuntohaCatatan Redaksi: Berita ini telah mengalami penyuntingan ulang pada isi berita demi peningkatan kualitas berita.

Baca Juga

Komentar

Terpopuler