Muria Batik Kudus bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar pelatihan membatik, Senin-Selasa (1-2/11/2021). Ada 30 peserta yang mengikuti pelatihan membatik tersebut.
Peserta yang merupakan generasi muda itu berasal dari 15 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kudus, sepuluh masyarakat sekitar, hingga lima disabilitas yang ada di
.
Pemilik Muria Batik Kudus Yuli Astuti mengatakan, pelatihan membatik ini bertujuan untuk melestarikan seni membatik menggunakan canting kepada generasi muda.
Sehingga nantinya akan memunculkan generasi-generasi muda di Kudus yang bisa membatik.
Pelatihan awal, mereka diajari membuat batik motif modern yang dinilai lebih mudah dibandingkan batik-batik kuno.
"Kami latih mereka, dan harapannya bisa menjadi penerus batik di generasi mendatang. Kami ajarai motif modern dulu, seperti motif parijoto, hingga menara," katanya, Senin, (1/11/2021).
Generasi muda tersebut dipilih lantaran lebih peka terhadap perkembangan digital. Sehingga nantinya saat pemasaran pun mereka diharapkan bisa menggunakan teknologi informasi.Dr Muh Fakhrihun Dosen Prodi Pendidikan Kesajahteraan Keluarga (PKK) Unnes menjelaskan, mata kuliah di program studi PKK itu diproduksi kemudian dipasarkan ke masyarakat dengan sistem
. Di mana nantinya ada
produk."Kami link-kan ke marketplace seperti Lazada, Tokopedia, hingga Amazon. Jadi tidak perlu galeri," ucapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_250108" align="alignnone" width="1280"]

Pelatihan membatik di Muria Batik Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS - Muria Batik Kudus bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar pelatihan membatik, Senin-Selasa (1-2/11/2021). Ada 30 peserta yang mengikuti pelatihan membatik tersebut.
Peserta yang merupakan generasi muda itu berasal dari 15 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kudus, sepuluh masyarakat sekitar, hingga lima disabilitas yang ada di
Kudus.
Pemilik Muria Batik Kudus Yuli Astuti mengatakan, pelatihan membatik ini bertujuan untuk melestarikan seni membatik menggunakan canting kepada generasi muda.
Sehingga nantinya akan memunculkan generasi-generasi muda di Kudus yang bisa membatik.
Pelatihan awal, mereka diajari membuat batik motif modern yang dinilai lebih mudah dibandingkan batik-batik kuno.
"Kami latih mereka, dan harapannya bisa menjadi penerus batik di generasi mendatang. Kami ajarai motif modern dulu, seperti motif parijoto, hingga menara," katanya, Senin, (1/11/2021).
Baca: Kemampuan Membatik Pelajar Jepara Dinilai Merosot Sejak Pandemi
Generasi muda tersebut dipilih lantaran lebih peka terhadap perkembangan digital. Sehingga nantinya saat pemasaran pun mereka diharapkan bisa menggunakan teknologi informasi.
Dr Muh Fakhrihun Dosen Prodi Pendidikan Kesajahteraan Keluarga (PKK) Unnes menjelaskan, mata kuliah di program studi PKK itu diproduksi kemudian dipasarkan ke masyarakat dengan sistem
startup. Di mana nantinya ada
website yang bisa digunakan untuk meng-
upload produk.
"Kami link-kan ke marketplace seperti Lazada, Tokopedia, hingga Amazon. Jadi tidak perlu galeri," ucapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha