Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Lereng Gunung Muria terkenal sebagai salah satu wilayah penghasil kopi yang cukup melimpah, salah satunya Kudus. Kedai-kedai kopi yang menawarkan tempat yang asyik buat ngongkrong pun bermunculan.

Di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus ada kedai kopi yang bernama Ngipik Kopi. Lokasinya cukup dekat dengan wisata Rejenu atau Air Tiga Rasa.

Ngopi malam hari di tempat ini, bisa sekaligus menikmati gemerlap lampu kota dari atas. Landscape Kota Kretek terlihat indah dari tempat ini.

Kedai kopi ini berada sekitar 17 kilometer dari pusat kota atau Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, dan memerlukan waktu sekitar 35 menit jika ditempuh menggunakan kendaraan roda dua.

Sesampainya di sana, pelanggan bisa menikmati seduhan kopi Muria dengan melihat indahnya gemerlap lampu perkotaan yang menyala saat malam hari.

Baca: Serua, Tempat Ngopi di Kudus yang Suguhkan Ornamen Jawa

Apalagi, dinginnya hawa pegunungan akan menjadikan suasana semakin syahdu. Suasana tenang tanpa bisingnya suara kendaraan akan semakin menambah nyaman pelanggan yang ingin menenangkan diri di tengah kesibukannya bekerja.
Apalagi, dinginnya hawa pegunungan akan menjadikan suasana semakin syahdu. Suasana tenang tanpa bisingnya suara kendaraan akan semakin menambah nyaman pelanggan yang ingin menenangkan diri di tengah kesibukannya bekerja.Pemilik Ngipik Kopi, Sri Widodo mengatakan, kedai kopi miliknya itu mulai dirintisnya semenjak akhir tahun 2019 lalu.Ada berbagai macam seduhan kopi Muria yang disajikan kedai kopinya itu. Mulai kopi tubruk, kopi susu tubruk, kopi ututu, kopi dalgona, vietnam drip, v60, french press, hingga mokapot. Ada kopi robusta, ataupun arabika."Di sini kebanyakan pakai kopi Muria, karena kami juga berkeinginan untuk bisa mengangkat kopi muria," katanya, Sabtu (6/11/2021).Pelanggan pun tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, aneka minuman kopi dan non kopi dijual mulai  harga Rp 4 ribu hingga Rp 11 ribu.  "Kami buka Selasa hingga Minggu, mulai pukul 17.00-23.00 WIB," pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler