Pemuda GKMI Tanjungkarang Kudus Dilatih Water Rescue
Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 27 November 2021 14:34:03
MURIANEWS, Kudus - Puluhan pemuda Gereja Kristen Muda Indonesia (GKMI) Tanjungkarang Kudus dilatih cara penyelamatan atau pertolongan saat terjadi kebencanaan di perairan (water rescue), Sabtu (27/11/2021).
Pelatihan yang dilakukan di embung Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu melibatkan tenaga ahli dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) BPBD Kudus. Sedikitnya ada 20 peserta dalam pelatihan tersebut.
Dari pantauan
MURIANEWS di lokasi mereka juga dilatih menggunakan sarana prasarana seperti perahu karet mesin, dayung, pelampung, ring buoy, tandu hingga tali evakuasi.
Ketua FRPB BPBD Kudus Yulian Noor Widya mengatakan, pelatihan
water rescue tersebut dimulai dengan materi pengenalan peralatan yang diperlukan, teknik penyelamatan di air, sampai penolongan pertama ke gawat daruratan.
Kemudian, para peserta juga diminta untuk mempraktekkan terjun langsung ke embung.
"Ini sebagai dasar pengetahuan. Para peserta juga terjun langsung ke embung mempraktikkan cara penyelamatan atau pertolongan pertama, cara penggunaan peralatan dengan baik dan benar sampai cara evakuasi korban hingga ke titik aman," katanya.
Sementara Litna Ginting, Koordinator PPA (Pusat Pengembangan Anak) IO 0954 GKMI Tanjungkarang menjelaskan, tanggap bencana merupakan salah satu program PPA GKMI Tanjungkarang.
Sementara Litna Ginting, Koordinator PPA (Pusat Pengembangan Anak) IO 0954 GKMI Tanjungkarang menjelaskan, tanggap bencana merupakan salah satu program PPA GKMI Tanjungkarang.Sehingga pelatihan kebencanaan seperti cara mengatasi kebencanaan di perairan di rasa sangat perlu dilakukan. Apalagi GKMI Tanjungkarang sendiri berada di wilayah yang rawan banjir."Supaya mereka tahu jika nanti terjadi bencana sepeti banjir, mereka sudah diberi pengetahuan bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Jadi mereka memang perlu dilatih dari ahlinya," jelasnya.Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan para pemuda GKMI Tanjungkarang bisa menjadi relawan kebencanaan untuk masyarakat sekitar. Pelatihan kebencanaan lain seperti mengatasi kebakaran hingga menghadapi gempa bumi atau tanah longsor ke depan juga akan dilakukan."Kami selama ini berkomitmen akan jadi relawan untuk masyarakat sekitar, bahkan di lingkup yang lebih luas. Tapi tentunya ketika kami semua sudah mempunyai skill mumpuni yang sudah dilatih dari ahlinya," ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_255085" align="alignleft" width="1280"]

Pelatihan water rescue kepada pemuda GKMI Tanjungkarang Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Puluhan pemuda Gereja Kristen Muda Indonesia (GKMI) Tanjungkarang Kudus dilatih cara penyelamatan atau pertolongan saat terjadi kebencanaan di perairan (water rescue), Sabtu (27/11/2021).
Pelatihan yang dilakukan di embung Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu melibatkan tenaga ahli dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) BPBD Kudus. Sedikitnya ada 20 peserta dalam pelatihan tersebut.
Dari pantauan
MURIANEWS di lokasi mereka juga dilatih menggunakan sarana prasarana seperti perahu karet mesin, dayung, pelampung, ring buoy, tandu hingga tali evakuasi.
Ketua FRPB BPBD Kudus Yulian Noor Widya mengatakan, pelatihan
water rescue tersebut dimulai dengan materi pengenalan peralatan yang diperlukan, teknik penyelamatan di air, sampai penolongan pertama ke gawat daruratan.
Kemudian, para peserta juga diminta untuk mempraktekkan terjun langsung ke embung.
"Ini sebagai dasar pengetahuan. Para peserta juga terjun langsung ke embung mempraktikkan cara penyelamatan atau pertolongan pertama, cara penggunaan peralatan dengan baik dan benar sampai cara evakuasi korban hingga ke titik aman," katanya.
Sementara Litna Ginting, Koordinator PPA (Pusat Pengembangan Anak) IO 0954 GKMI Tanjungkarang menjelaskan, tanggap bencana merupakan salah satu program PPA GKMI Tanjungkarang.
Sehingga pelatihan kebencanaan seperti cara mengatasi kebencanaan di perairan di rasa sangat perlu dilakukan. Apalagi GKMI Tanjungkarang sendiri berada di wilayah yang rawan banjir.
"Supaya mereka tahu jika nanti terjadi bencana sepeti banjir, mereka sudah diberi pengetahuan bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. Jadi mereka memang perlu dilatih dari ahlinya," jelasnya.
Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan para pemuda GKMI Tanjungkarang bisa menjadi relawan kebencanaan untuk masyarakat sekitar. Pelatihan kebencanaan lain seperti mengatasi kebakaran hingga menghadapi gempa bumi atau tanah longsor ke depan juga akan dilakukan.
"Kami selama ini berkomitmen akan jadi relawan untuk masyarakat sekitar, bahkan di lingkup yang lebih luas. Tapi tentunya ketika kami semua sudah mempunyai skill mumpuni yang sudah dilatih dari ahlinya," ungkapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha