Tiga Pemuda di Kudus Coba Hijaukan Gunung Muria
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 14 Desember 2021 18:09:29
MURIANEWS, Kudus - Upaya pelestarian lingkungan tiga pemuda pecinta alam di Kabupaten Kudus ini pantas diacungi jempol. Bagiamana tidak, ketiga pecinta alam tersebut tetap semangat melakukan penanaman pohon ke Puncak Argopiloso Gunung Muria, meski belasan temanya tak jadi ke puncak karena berhalangan.
Penanaman pohon tersebut, mereka lakukan pada Sabtu (11/12/2021) lalu. Ketiga pecinta alam tersebut yakni, Wisnu Bayu Murti, Yoga Dzakiy Mufadhol, dan Jepu Ipul.
Ketua Panitia Wisnu Bayu Murti mengatakan, awalnya rencana untuk berangkat ke puncak Argopiloso untuk melakukan penanaman pohon dilakukan bersama 15 orang yang terbagi dalam empat kelompok.
Namun, 12 teman lain akhirnya tak bisa ikut lantaran sakit dan ada juga yang berhalangan karena acara lain.
"Jadinya kami ke puncak itu bertiga berangkat pagi dari air tiga rasa, menjelang petang kami pulang," katanya, Selasa (14/12/2021).
Karena keterbatasan tenaga, sambung dia, mereka akhirnya hanya mampu membawa 50 bibit pohon ke puncak dan melakukan penanaman di beberapa titik.
Ada juga pohon tabebuya yang diserahkan untuk pengelola air tiga rasa untuk bisa di tanam di kawasan wisata tersebut.
"Jadinya kami bawa 50 bibit ke puncak, ratusan bibit pohon sisanya kami bagikan ke masyarakat. Yang kami tanam ada pohon petai, pohon jengkol, pohon asem jawa, pohon alpukan, hingga pohon trembesi," jelasnya.
Baca: Soal Hutan Muria, Ganjar: Kritis Banget!Penanaman pohon tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ekosistem lingkungan di Kawasan Pegunungan Muria. Apalagi di wilayah pedesaan sekitar lereng Muria kerap ada hewan-hewan liar seperti kera yang turun ke permukiman penduduk.Sehingga mereka berharap penanaman pohon di wilayah Gunung Muria itu bisa menjadikan ekosistem alam kembali seimbang."Kami ingi menghijaukan kembali Gunung Muria, agar ekosistem alam bisa terjaga keseimbanganya," ucapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_258517" align="alignleft" width="1280"]

Penanaman pohon yang dilakukan tiga pemuda pecinta alam di kawasan Gunung Muria. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Upaya pelestarian lingkungan tiga pemuda pecinta alam di Kabupaten Kudus ini pantas diacungi jempol. Bagiamana tidak, ketiga pecinta alam tersebut tetap semangat melakukan penanaman pohon ke Puncak Argopiloso Gunung Muria, meski belasan temanya tak jadi ke puncak karena berhalangan.
Penanaman pohon tersebut, mereka lakukan pada Sabtu (11/12/2021) lalu. Ketiga pecinta alam tersebut yakni, Wisnu Bayu Murti, Yoga Dzakiy Mufadhol, dan Jepu Ipul.
Ketua Panitia Wisnu Bayu Murti mengatakan, awalnya rencana untuk berangkat ke puncak Argopiloso untuk melakukan penanaman pohon dilakukan bersama 15 orang yang terbagi dalam empat kelompok.
Namun, 12 teman lain akhirnya tak bisa ikut lantaran sakit dan ada juga yang berhalangan karena acara lain.
"Jadinya kami ke puncak itu bertiga berangkat pagi dari air tiga rasa, menjelang petang kami pulang," katanya, Selasa (14/12/2021).
Karena keterbatasan tenaga, sambung dia, mereka akhirnya hanya mampu membawa 50 bibit pohon ke puncak dan melakukan penanaman di beberapa titik.
Ada juga pohon tabebuya yang diserahkan untuk pengelola air tiga rasa untuk bisa di tanam di kawasan wisata tersebut.
"Jadinya kami bawa 50 bibit ke puncak, ratusan bibit pohon sisanya kami bagikan ke masyarakat. Yang kami tanam ada pohon petai, pohon jengkol, pohon asem jawa, pohon alpukan, hingga pohon trembesi," jelasnya.
Baca: Soal Hutan Muria, Ganjar: Kritis Banget!
Penanaman pohon tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ekosistem lingkungan di Kawasan Pegunungan Muria. Apalagi di wilayah pedesaan sekitar lereng Muria kerap ada hewan-hewan liar seperti kera yang turun ke permukiman penduduk.
Sehingga mereka berharap penanaman pohon di wilayah Gunung Muria itu bisa menjadikan ekosistem alam kembali seimbang.
"Kami ingi menghijaukan kembali Gunung Muria, agar ekosistem alam bisa terjaga keseimbanganya," ucapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha