Warga di Bantaran Sungai Gelis Kudus Diberi Bantuan Sembako
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 22 Desember 2021 18:29:53
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak 150 keluarga yang bertempat tinggal di permukiman penduduk bantaran Sungai Gelis, turut Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus diberi bantuan paket sembako, Rabu (22/12/2021).
Pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pengayom, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Dakwah Ushuludin, dan Mahasiswa Program Studi Aqidah Filsafat Islam (AFI) IAIN Kudus.
Inisiator kegiatan sosial Endah Lestari mengatakan, pemberian bantuan paket sembako itu merupakan kegiatan rutin yang berjalan empat bulan sekali. Tujuannya, untuk membantu meringankan beban masyarakat yang menghuni di permukiman kumuh bantaran Sungai Gelis itu.
"Ini untuk para wali murid PKBM Pengayoman, yang perekonomiannya kurang, apalagi pandemi membuat perekonomian semakin terganggu. Apalagi mereka kebanyakan bukan warga asli Kudus yang hidup serba kekurangan," katanya.
Baca: Jalan Menuju Alun-Alun Kudus Ditutup saat Malam Tahun BaruBantuan yang disalurkan tersebut merupakan hasil dari donasi pihak swasta yang tergerak hatinya untuk membantu sesama. Paket sembako yang diberikan berupa, beras, gula, mi instan, telur, dan susu.
Bantuan yang disalurkan tersebut merupakan hasil dari donasi pihak swasta yang tergerak hatinya untuk membantu sesama. Paket sembako yang diberikan berupa, beras, gula, mi instan, telur, dan susu."Kami memberikan 150 paket sembako hari ini. Anak-anak di permukiman itu juga diajari tentang keagamaan, hingga pembelajaran umum di
basecamp PKBM Pengayoman," ungkapnya.Sementara Dosen AFI dan PMI IAIN Kudus Irzum Farichah mengapresiasi kegiatan sosial yang juga dilakukan oleh sekelompok mahasiswanya tersebut. Apalagi kegiatan sosial yang dilakukan bersama PKBM itu juga melibatkan mahasiswa di lintas program studi."Ini menumbuhkan kepekaan sosial di kalangan mahasiswa. Apalagi selama ini banyak disibukkan dengan kegiatan pribadi. Tapi ketika mereka turun seperti ini, mahasiswa akan tau ada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan rangkulan tangan mereka," ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_260132" align="alignleft" width="1280"]

Pemberian bantuan sembako kepada salah seorang warga di permukiman bantaran Sungai Gelis Kudus, Rabu (22/12/2021). (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Sebanyak 150 keluarga yang bertempat tinggal di permukiman penduduk bantaran Sungai Gelis, turut Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus diberi bantuan paket sembako, Rabu (22/12/2021).
Pemberian bantuan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pengayom, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Dakwah Ushuludin, dan Mahasiswa Program Studi Aqidah Filsafat Islam (AFI) IAIN Kudus.
Inisiator kegiatan sosial Endah Lestari mengatakan, pemberian bantuan paket sembako itu merupakan kegiatan rutin yang berjalan empat bulan sekali. Tujuannya, untuk membantu meringankan beban masyarakat yang menghuni di permukiman kumuh bantaran Sungai Gelis itu.
"Ini untuk para wali murid PKBM Pengayoman, yang perekonomiannya kurang, apalagi pandemi membuat perekonomian semakin terganggu. Apalagi mereka kebanyakan bukan warga asli Kudus yang hidup serba kekurangan," katanya.
Baca: Jalan Menuju Alun-Alun Kudus Ditutup saat Malam Tahun Baru
Bantuan yang disalurkan tersebut merupakan hasil dari donasi pihak swasta yang tergerak hatinya untuk membantu sesama. Paket sembako yang diberikan berupa, beras, gula, mi instan, telur, dan susu.
"Kami memberikan 150 paket sembako hari ini. Anak-anak di permukiman itu juga diajari tentang keagamaan, hingga pembelajaran umum di
basecamp PKBM Pengayoman," ungkapnya.
Sementara Dosen AFI dan PMI IAIN Kudus Irzum Farichah mengapresiasi kegiatan sosial yang juga dilakukan oleh sekelompok mahasiswanya tersebut. Apalagi kegiatan sosial yang dilakukan bersama PKBM itu juga melibatkan mahasiswa di lintas program studi.
"Ini menumbuhkan kepekaan sosial di kalangan mahasiswa. Apalagi selama ini banyak disibukkan dengan kegiatan pribadi. Tapi ketika mereka turun seperti ini, mahasiswa akan tau ada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan rangkulan tangan mereka," ungkapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha