Tiga Jenis Tanaman Bisa Disatukan dengan Teknik Grafting, Ini Caranya
Yuda Auliya Rahman
Senin, 31 Januari 2022 23:57:27
MURIANEWS, Kudus – Bercocok tanam saat ini menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi waktu luang di masa Pandemi Covid-19, terlebih menanam tanaman yang bisa menghasilkan buah.
Tak jarang, masyarakat memiliki kendala lahan. Padahal ia ingin punya beraneka macam tanaman buah untuk ditanam.
Jangan khawatir, ada solusi jitu bagi yang tak memiliki lahan luas namun bisa menanam berbagai macam jenis tanaman buah. Satu tanaman buah bisa menghasilkan tiga jenis buah yang berbeda jenis, namun tetap dalam satu varietas.
Baca juga: Kudus Punya Potensi Kembangkan Tanaman ObatMisalnya, satu pohon kelengkeng bisa berbuah tiga jenis kelengkeng berbeda, seperti kelengkeng merah, kelengkeng new cristal dan kelengkeng matalada.
Caranya yakni dengan teknik grafting. Teknik sambung tunas ini dikenal sebagai salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah dikenal para petani.
Baca juga: Ini Trik Agar Tanaman Buah Tak Diserang Hama LalatOwner Kampoeng Agro Edukasi Muria
Kudus, M Nurul Hakim mengatakan, teknik grafting bisa digunakan ke berbagai macam tanaman baik buah ataupun bunga. Asalkan, tanaman tersebut merupakan tanaman berkayu dan masih satu famili atau varietas.
“Satu famili, misalnya salam, juwet, dan jambu air itu bisa digabung. Kalau tanaman buah, seperti mangga gadung, mangga apel, dan varietas mangga lain juga bisa,” katanya, Senin,(31/1/2022).
Ia menjelaskan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk memadukan batang tanaman buah varietas satu dengan yang lain.
Baca juga: Pengetahuan Tanaman Obat Dinilai Perlu jadi Pelajaran SekolahBatang yang akan digrafing atau disatukan dengan tanaman yang sejenis lain, baiknya dipastikan terlebih dahulu jika tanaman itu sudah pernah berbuah.
“Cari ujung batang yang akan keluar calon tunas baru, setelah itu dipotong sekitar satu jengkal dan dihilangkan daunnya,” ucapnya.Kemudian, sambung dia, bagian pangkal batang yang akan disambungkan disayat sisi kanan dan kiri hingga runcing seperti kapak.Setelah itu, dililit penuh menggunakan plastik wrap yang sifatnya lebih elastis dan tipis.“Untuk membalut lebih baik pakai plastik wrap, karena mudah ditembus mata tunas ketika nanti sudah berhasil menyatu,” ucapnya.Kemudian, di bagian tanaman induk yang akan digunakan menyambung batang jenis lain, sebisa mungkin dicari yang besar batangnya hampir sama.Lalu, di bagian tanaman induk dibelah tengah untuk menyatukan dengan cara menyisipkan dengan batang lain yang sudah diberi plastik wrap tadi."Kemudian disambungkan keduanya, usashakan antara bawah sama atas besarnya sama. Biar nanti kambium ketemu kambium, kulit ketemu kulit, dan batang bertemu batang. Sisinya juga harus rata," ungkapnya.Setelah disisipkan dengan benar, sambung dia, sambungan antar kedua batang tanaman tadi kembali dililit menggunakan tali plastik agar bisa rapat.Usai tersambung dengan baik, batang yang tengah digrafting itu ditutup menggunakan plastik agar terlindung dari air.“14 hari setelah penyambungan, bisa dilihat hasilnya, kalau hidup sudah bisa keluar tunasnya. Nanti baru satu bulanan dilepas semua ikatan tadi,” ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_269245" align="alignleft" width="1280"]

Proses grafing sejumlah tanaman buah yang masih satu varietas (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Bercocok tanam saat ini menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi waktu luang di masa Pandemi Covid-19, terlebih menanam tanaman yang bisa menghasilkan buah.
Tak jarang, masyarakat memiliki kendala lahan. Padahal ia ingin punya beraneka macam tanaman buah untuk ditanam.
Jangan khawatir, ada solusi jitu bagi yang tak memiliki lahan luas namun bisa menanam berbagai macam jenis tanaman buah. Satu tanaman buah bisa menghasilkan tiga jenis buah yang berbeda jenis, namun tetap dalam satu varietas.
Baca juga: Kudus Punya Potensi Kembangkan Tanaman Obat
Misalnya, satu pohon kelengkeng bisa berbuah tiga jenis kelengkeng berbeda, seperti kelengkeng merah, kelengkeng new cristal dan kelengkeng matalada.
Caranya yakni dengan teknik grafting. Teknik sambung tunas ini dikenal sebagai salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah dikenal para petani.
Baca juga: Ini Trik Agar Tanaman Buah Tak Diserang Hama Lalat
Owner Kampoeng Agro Edukasi Muria
Kudus, M Nurul Hakim mengatakan, teknik grafting bisa digunakan ke berbagai macam tanaman baik buah ataupun bunga. Asalkan, tanaman tersebut merupakan tanaman berkayu dan masih satu famili atau varietas.
“Satu famili, misalnya salam, juwet, dan jambu air itu bisa digabung. Kalau tanaman buah, seperti mangga gadung, mangga apel, dan varietas mangga lain juga bisa,” katanya, Senin,(31/1/2022).
Ia menjelaskan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk memadukan batang tanaman buah varietas satu dengan yang lain.
Baca juga: Pengetahuan Tanaman Obat Dinilai Perlu jadi Pelajaran Sekolah
Batang yang akan digrafing atau disatukan dengan tanaman yang sejenis lain, baiknya dipastikan terlebih dahulu jika tanaman itu sudah pernah berbuah.
“Cari ujung batang yang akan keluar calon tunas baru, setelah itu dipotong sekitar satu jengkal dan dihilangkan daunnya,” ucapnya.
Kemudian, sambung dia, bagian pangkal batang yang akan disambungkan disayat sisi kanan dan kiri hingga runcing seperti kapak.
Setelah itu, dililit penuh menggunakan plastik wrap yang sifatnya lebih elastis dan tipis.
“Untuk membalut lebih baik pakai plastik wrap, karena mudah ditembus mata tunas ketika nanti sudah berhasil menyatu,” ucapnya.
Kemudian, di bagian tanaman induk yang akan digunakan menyambung batang jenis lain, sebisa mungkin dicari yang besar batangnya hampir sama.
Lalu, di bagian tanaman induk dibelah tengah untuk menyatukan dengan cara menyisipkan dengan batang lain yang sudah diberi plastik wrap tadi.
"Kemudian disambungkan keduanya, usashakan antara bawah sama atas besarnya sama. Biar nanti kambium ketemu kambium, kulit ketemu kulit, dan batang bertemu batang. Sisinya juga harus rata," ungkapnya.
Setelah disisipkan dengan benar, sambung dia, sambungan antar kedua batang tanaman tadi kembali dililit menggunakan tali plastik agar bisa rapat.
Usai tersambung dengan baik, batang yang tengah digrafting itu ditutup menggunakan plastik agar terlindung dari air.
“14 hari setelah penyambungan, bisa dilihat hasilnya, kalau hidup sudah bisa keluar tunasnya. Nanti baru satu bulanan dilepas semua ikatan tadi,” ungkapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Zulkifli Fahmi