Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Lonjakan kasus Covid-19 menghantui di Kabupaten Kudus. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Kudus masih berjalan baik tingkat SD maupun SMP.

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus belum merencanakan untuk pemberhentian PTM dan mengubahnya menjadi pembelajaran jarak jauh lagi.

Seperti diketahui, berdasarkan data DKK Kudus per Senin (7/2/2022) jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus menyentuh angka 32. Dari jumlah itu 12 orang dirawat di rumah sakit dan 20 lainnya menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Kasus Covid-19 Kudus Ngegas, Bupati: Jangan Wisata ke Luar Daerah Dulu

Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada membenarkan PTM di Kabupaten Kudus masih berjalan seperti seperti biasa. PTM yang dimaksud masih bersifat terbatas dengan kapasitas 100 persen.

“Ini PTM masih berjalan biasa. Masih PTM 100 persen tapi sifatnya tetap terbatas, waktu pembelajaran dibatasi. Tidak daring, sekolah juga belum ada yang mengajukan untuk daring,” katanya, Selasa (8/2/2022).

Sejauh ini, PTM di Kabupaten Kudus sudah berjalan dengan baik sesuai protokol kesehatan. Pihaknya juga menegaskan, satgas internal sekolah yang memantau jalannya protokol kesehatan harus selalu dimaksimalkan.

Baca juga: Lima Pasien Covid-19 Kudus Tak Punya Riwayat Perjalanan
Baca juga: Lima Pasien Covid-19 Kudus Tak Punya Riwayat PerjalananDengan begitu, lanjutnya, tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan, PTM masih bisa dilakukan seperti biasa.“Satgas sekolah juga jangan kendor pantau terus prokesnya. Karena itu juga salah satu langkah untuk mencegah timbulnya gelombang tiga penyebaran Covid-19,” ucapnya.Pemkab sendiri sudah melakukan tes antigen secara acak di beberapa sekolah. Kegiatan itu dilakukan oleh puskesmas di masing-masing wilayah. Beberapa diantaranya yakni di SMP 1 Kudus dan SMP 1 Jati.Tes antigen acak tersebut bertujuan untuk mendeteksi dini jika ditemukan penularan Covid-19 bisa segera diantisipasi.“Kemarin di SMP 1 Kudus sama SMP 1 Jati sudah di ambil sampel, sekitar 90an siswa dan beberapa guru. Itu langkah antisipasi program dari Dinas Kesehatan untuk mendeteksi dini, tapi alhamdulillah hasilnya negatif semua,” ucapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler