Penjual Minyak Goreng Palsu di Kudus Pikat Pembeli Pakai Ini
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 16 Februari 2022 14:59:14
MURIANEWS, Kudus – Minyak goreng palsu ditemukan beredar di Kabupaten Kudus. Pelaku pengedar minyak palsu ini memanfaatkan kelangkaan minyak goreng saat ini untuk mengeruk untung dengan cara menipu.
Pelaku memikat para korbannya menggunakan harga minyak goreng yang murah. Padahal yang dijual adalah air yang diberi pewarna seperti minyak goreng.
Dua korban telah tertipu. Yakni dua produsen kerupuk di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Keduanya merupakan kakak beradik, Siti Mutoharoh (45) dan Musmiah (58)
Pelaku menawarkan minyak goreng dengan datang langsung ke tempat calon korbannya.
Salah satu korban, Musmiah mengatakan, harga normal minyak goreng yang biasa dibelinya berkisar Rp 18 ribu per kilo. Namun, saat itu terdua pelaku menjualnya dengan harga Rp 16,500.
"Tergiur karena harganya murah. Biasanya, harga Rp 18 ribu, kalau ini Rp 16,500," katanya, Rabu (16/2/2022).
Dari terduga pelaku, Musmiah sendiri membeli lima jeriken, dengan masing-masing jeriken berkapasitas 25 liter dan total sebanyak 125 liter.
Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di KudusHanya saja, saat dibuka jeriken miliknya bukan berisi minyak goreng, namun berisi air putih yang sama sekali tak diberi pewarna apapun.
"Setelah saya buka isinya air, warnanya putih. Padahal bilangnya minyak goreng," ucapnya.Untuk jeriken yang berwarna gelap, pelaku memang hanya mengisinya dengan air putih biasa tanpa diberi pewarna seperti minyak goreng.Sementara korban lain Siti Mutoharoh menyebut, awalnya senang ketika minyak goreng langka, ada dua orang yang datang menawari minyak goreng dengan harga murah. Nahas yang didapatkannya bukan minyak goreng asli, melainkan air yang diberi pewarna kuning."Tahunya malah ketika kakak bilang kalau jeriken minyak gorengnya berisi air. Setelah saya cek punya saya juga berisi air, tapi warnanya kuning. Memang itu air di beri pewrna kuning," ucapnya.
Baca: Emak-Emak Wajib Tahu, 22 Ribu Liter Minyak Goreng Curah Digelontorkan ke Pedagang Pasar TradisionalKemudian, sebagian minyak goreng palsu yang ada di jeriken dipindah ke bak drum sampai penuh. Sementara, sisanya dibuang lantaran jeriken tersebut akan digunakan lagi untuk membeli minyak goreng ke tempat lain."Belinya 21 jerikennya, satu jeriken 17 liter. Yang satu jeriken asli yang buat sampel. Tapi sebagian dipindah di drum. Sebagain lagi dibuang karena mau buat beli minyak goreng yang asli lagi," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_272682" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu korban yang tertipu minyak goreng palsu di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Minyak goreng palsu ditemukan beredar di Kabupaten Kudus. Pelaku pengedar minyak palsu ini memanfaatkan kelangkaan minyak goreng saat ini untuk mengeruk untung dengan cara menipu.
Pelaku memikat para korbannya menggunakan harga minyak goreng yang murah. Padahal yang dijual adalah air yang diberi pewarna seperti minyak goreng.
Dua korban telah tertipu. Yakni dua produsen kerupuk di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Keduanya merupakan kakak beradik, Siti Mutoharoh (45) dan Musmiah (58)
Pelaku menawarkan minyak goreng dengan datang langsung ke tempat calon korbannya.
Salah satu korban, Musmiah mengatakan, harga normal minyak goreng yang biasa dibelinya berkisar Rp 18 ribu per kilo. Namun, saat itu terdua pelaku menjualnya dengan harga Rp 16,500.
"Tergiur karena harganya murah. Biasanya, harga Rp 18 ribu, kalau ini Rp 16,500," katanya, Rabu (16/2/2022).
Dari terduga pelaku, Musmiah sendiri membeli lima jeriken, dengan masing-masing jeriken berkapasitas 25 liter dan total sebanyak 125 liter.
Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di Kudus
Hanya saja, saat dibuka jeriken miliknya bukan berisi minyak goreng, namun berisi air putih yang sama sekali tak diberi pewarna apapun.
"Setelah saya buka isinya air, warnanya putih. Padahal bilangnya minyak goreng," ucapnya.
Untuk jeriken yang berwarna gelap, pelaku memang hanya mengisinya dengan air putih biasa tanpa diberi pewarna seperti minyak goreng.
Sementara korban lain Siti Mutoharoh menyebut, awalnya senang ketika minyak goreng langka, ada dua orang yang datang menawari minyak goreng dengan harga murah. Nahas yang didapatkannya bukan minyak goreng asli, melainkan air yang diberi pewarna kuning.
"Tahunya malah ketika kakak bilang kalau jeriken minyak gorengnya berisi air. Setelah saya cek punya saya juga berisi air, tapi warnanya kuning. Memang itu air di beri pewrna kuning," ucapnya.
Baca: Emak-Emak Wajib Tahu, 22 Ribu Liter Minyak Goreng Curah Digelontorkan ke Pedagang Pasar Tradisional
Kemudian, sebagian minyak goreng palsu yang ada di jeriken dipindah ke bak drum sampai penuh. Sementara, sisanya dibuang lantaran jeriken tersebut akan digunakan lagi untuk membeli minyak goreng ke tempat lain.
"Belinya 21 jerikennya, satu jeriken 17 liter. Yang satu jeriken asli yang buat sampel. Tapi sebagian dipindah di drum. Sebagain lagi dibuang karena mau buat beli minyak goreng yang asli lagi," ujarnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha