Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Bus rombongan wisata MI Miftahul Ma’arif Kudus mengalami kecelakaan di Purbalingga. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus mengaku kecolongan dengan kegiatan wisata itu.

Pasalnya, pihak sekolah disebut tidak memberikan pemberitahuan kegiatan pariwisata.

Kepala Kemenag Kudus Suhadi mengatakan, sangat prihatin masih adanya madrasah yang mengadakan kegiatan wisata di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi, kegiatan pariwisata yang diadakan MI Miftahul Ma'arif sampai terjadi musibah yang tidak diinginkan.

"Saya tidak tahu kalau ada wisata, tidak ada izin atau pemberitahuan. Kalau ada pasti saya tidak perbolehkan karena masih pandemi," Jumat (4/3/2022).

Baca: Bus Wisata Siswa MI Asal Kudus Tabrak Tebing di Purbalingga, 1 Meninggal 21 Luka-Luka

Selama ini, sambung dia, Kemenag telah mewanti-wanti madrasah untuk tidak menggelar kegiatan-kegiatan apapun yang bersifat keramaian, termasuk juga kegiatan wisata. Baiknya masa pandemi ini madrasah fokus terhadap  pembelajaran terlebih dahulu.

"Sudah ada imbauan untuk tidak menggelar kegiatan semacam itu. Kami sangat prihatin mendengar musibah yang menimpa bus wisata madrasah, kami langsung minta pengawas untuk datang ke madrasah," ungkapnya.Baca: Begini Kondisi Rombongan Siswa MI Miftahul Ma’arif Kudus usai Kecelakaan di PurbalinggaPihaknya meminta agar kejadian itu bisa dijadikan pelajaran bagi madrasah lain untuk sementara waktu tidak menggelar kegiatan wisata. Terlebih, pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melanda masih belum rampung."Ini sudah terlanjur, mau seperti apa lagi. Harus ada perbaikan setelah ini. Kejadian ini juga bisa jadi pembelajaran bagi madrasah lain," imbuhnya.Diberitakan sebelumnya, bus rombongan MI Miftahul Ma’arif Kudus mengalami kecelakaan di Bayeman, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Kamis (3/3/2022) pagi. Bus itu mengangkut 53 penumpang terdiri dari 36 siswa dan sisanya guru pendamping. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler