Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus - Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kudus mulai menggelar penilaian tengah semester (PTS), Senin (7/3/2022). PTS yang digelar kali ini, sekolah diperbolehkan memilih menggelar secara tatap muka ataupun dengan daring.

Namun sekolah yang menggelar PTS tatap muka hanya dibatasi 50 persen kapasitas.

Seperti yang digelar SMP 2 Kudus. Di sekolahan tersebut satu kelas maksimal hanya sekitar 16 siswa saja yang mengikuti PTS.

"Di SMP 2 Kudus kami terapkan 50 persen setiap sesi. Sesi pertama berangkat pukul 07.00-09.30 WIB, dan sesi dua pukul 10.00-12.30 WIB," kata Sujarwo, Kepala SMP 2 Kudus, Senin (7/3/2022).

Setiap harinya, sambung dia, mata pelajaran (mapel) yang diujikan dalam PTS dengan diberi durasi waktu yang berbeda. Terkecuali hari Jumat hanya ada satu mata pelajaran.

"Pelaksanaan PTS enam hari, Senin - Sabtu nanti. Untuk mata pelajaran yang dulunya Ujian Nasional seperti matematika, bahasa Indonesia durasinya 90 menit. Selain mapel UN durasinya 60 menit," terangnya.

Baca: Kudus Kembali Level Tiga, PTM Terbatas Berlanjut

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada mengatakan, pelaksanaan PTS di tingkat SMP dimulai Senin (7/3/2022) hingga Sabtu (12/3/2022). Mayoritas SMP menggunakan metode sif dengan kapasitas 50 persen.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Harjuna Widada mengatakan, pelaksanaan PTS di tingkat SMP dimulai Senin (7/3/2022) hingga Sabtu (12/3/2022). Mayoritas SMP menggunakan metode sif dengan kapasitas 50 persen.Meski demikian ada SMP yang memutuskan untuk menggelar PTS dengan sistem jarak jauh atau daring."Seperti SMP 1 Kudus juga sif 50 persen. Ada yang daring seperti SMP Masehi sama SMP Keluarga, kami memang perbolehkan daring, tapi tetap banyak yang melakukan tatap muka sif 50 persen," jelasnya.Baca: Kabar Baik, PTM di Pati Dibuka LagiDalam pantauannya di sejumlah sekolahan, PTS dengan kapasitas 50 persen sudah berjalan dengan baik. Sekolah dan para siswa juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat."Karena masih dalam pandemi maksimal 50 persen, agar tidak ada kerumunan. Dan tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan," ucapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler