Puasa Semakin Dekat, Seratusan Warga di Kudus Bergegas Hapus Tato
Yuda Auliya Rahman
Senin, 28 Maret 2022 12:18:57
MURIANEWS, Kudus - Seratusan orang dari berbagai usia berbarengan menghapus tato di Balai Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Mereka, berkeinginan ibadahnya saat Ramadan bisa maksimal dengan tato yang sudah hilang dari tubuhnya.
Program hapus tato tersebut diadakan Pemerintah Desa Jurang bekerja sama dengan Pondok Pesantren Annajach, Magelang.
Progam hapus tato yang diselenggarakan ini, tidak dipatok tarif tetap dan peserta dipersilahkan untuk memberi biaya infak seikhlasnya.
Dari pantauan
MURIANEWS, para peserta secara bergantian dipanggil dan dihapus tatonya dengan racikan bahan berwarna hitam oleh santri dari Ponpes Annajach. Sebelum dioles racikan penghilang tato, bagian tato yang akan dihapus akan diberi pola dengan isolasi agar cairan tak meluber ke bagian lain.
Baca: Hijrah, Puluhan Orang Ikuti Hapus Tato Gratis di PatiUsai dioles, kemudian dibiarkan beberapa menit agar racikan penghapus tato mengering dan kemudian dibasuh dengan air.
Racikan tersebut, akan mengelupas dengan sendirinya hingga meninggalkan seperti bekas luka. Namun, bekas tersebut bisa hilang seiring berjalannya waktu.
Salah seorang peserta Fendy (29) warga Kecamatan Kaliwungu, Kudus mengatakan, menghapus tato yang menempel di tubuhnya memang keinginannya sendiri. Dirinya beralasan, ingin berhijrah dan mengubah diri agar semakin baik menjelang datangnya bulan Ramadan.
"Pakai tato sejak tahun 2014, memang ingin jadi lebih baik. Masa hidup begini saja, setidaknya harus ada perubahan.
Alhamdulillah, hapus tato ini keinginan sendiri," katanya, Senin (28/3/2022).
"Pakai tato sejak tahun 2014, memang ingin jadi lebih baik. Masa hidup begini saja, setidaknya harus ada perubahan.
Alhamdulillah, hapus tato ini keinginan sendiri," katanya, Senin (28/3/2022).
Baca: Hijrah dari Tato di Kudus, Ini Cerita Mereka yang MelakoninyaMenurutnya, saat tatonya dihapus terasa sedikit nyeri dan agak panas. Namun, rasa tersebut tidak berlangsung lama."Rasanya seperti kaya pas buat tato, ada rasa nyeri-nyerinya. Tapi tidak apa-apa, ini tujuannya baik," ucapnya.Sementara Kepala Desa Jurang Muhammad Noor mengatakan, program hapus tato tersebut sengaja dilaksanakan di momen menjelang Ramadan.Rogoh sapaan akrabnya, ingin mengajak masyarakat bisa menjadi lebih baik dan lebih bersih saat menjalankan ibadah puasa nanti."Kuota peserta dari Annajach ada 100 peserta, dan yang mendaftar antusias ada sekitar 250 peserta. Jadi tidak bisa semua, mudah-mudahan bisa berlanjut di tahun selanjutnya," ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_280671" align="alignleft" width="1280"]

Program hapus tato di Balai Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Seratusan orang dari berbagai usia berbarengan menghapus tato di Balai Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, Senin (28/3/2022). Mereka, berkeinginan ibadahnya saat Ramadan bisa maksimal dengan tato yang sudah hilang dari tubuhnya.
Program hapus tato tersebut diadakan Pemerintah Desa Jurang bekerja sama dengan Pondok Pesantren Annajach, Magelang.
Progam hapus tato yang diselenggarakan ini, tidak dipatok tarif tetap dan peserta dipersilahkan untuk memberi biaya infak seikhlasnya.
Dari pantauan
MURIANEWS, para peserta secara bergantian dipanggil dan dihapus tatonya dengan racikan bahan berwarna hitam oleh santri dari Ponpes Annajach. Sebelum dioles racikan penghilang tato, bagian tato yang akan dihapus akan diberi pola dengan isolasi agar cairan tak meluber ke bagian lain.
Baca: Hijrah, Puluhan Orang Ikuti Hapus Tato Gratis di Pati
Usai dioles, kemudian dibiarkan beberapa menit agar racikan penghapus tato mengering dan kemudian dibasuh dengan air.
Racikan tersebut, akan mengelupas dengan sendirinya hingga meninggalkan seperti bekas luka. Namun, bekas tersebut bisa hilang seiring berjalannya waktu.
Salah seorang peserta Fendy (29) warga Kecamatan Kaliwungu, Kudus mengatakan, menghapus tato yang menempel di tubuhnya memang keinginannya sendiri. Dirinya beralasan, ingin berhijrah dan mengubah diri agar semakin baik menjelang datangnya bulan Ramadan.
"Pakai tato sejak tahun 2014, memang ingin jadi lebih baik. Masa hidup begini saja, setidaknya harus ada perubahan.
Alhamdulillah, hapus tato ini keinginan sendiri," katanya, Senin (28/3/2022).
Baca: Hijrah dari Tato di Kudus, Ini Cerita Mereka yang Melakoninya
Menurutnya, saat tatonya dihapus terasa sedikit nyeri dan agak panas. Namun, rasa tersebut tidak berlangsung lama.
"Rasanya seperti kaya pas buat tato, ada rasa nyeri-nyerinya. Tapi tidak apa-apa, ini tujuannya baik," ucapnya.
Sementara Kepala Desa Jurang Muhammad Noor mengatakan, program hapus tato tersebut sengaja dilaksanakan di momen menjelang Ramadan.
Rogoh sapaan akrabnya, ingin mengajak masyarakat bisa menjadi lebih baik dan lebih bersih saat menjalankan ibadah puasa nanti.
"Kuota peserta dari Annajach ada 100 peserta, dan yang mendaftar antusias ada sekitar 250 peserta. Jadi tidak bisa semua, mudah-mudahan bisa berlanjut di tahun selanjutnya," ungkapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha