– Tahun ajaran baru 2022/2023 sudah dimulai, Senin (11/7/2022). Kabupaten Kudus memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen di tahun ajaran baru ini.
”Sudah terapkan seratus persen untuk kapasitas siswanya di tahun ajaran baru 2022 ini, untuk seluruh jenjang sekolah,” kata Afri Shofianingrum Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Senin (11/7/2022).
Ia menyebut, sekolah bisa menyesuaikan durasi tiap mata pelajaran sesuai kondisi sekolah masing-masing.
”Kalau kondisi sekolahnya memungkinkan boleh full. Boleh juga, pembatasan seperti aturan terakhir setiap jam pelajaran 35-40 menit,” ucapnya.
Namun begitu, pihaknya mewanti-wanti baik sekolah, siswa, ataupun para guru yang mengajar tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Dengan begitu, kesehatan dan keselamatan seluruh warga sekolah bisa lebih terjamin. Pembelajaran di sekolah pun bisa berjalan lancer dan aman.”Tetap prokes, dan utamakan kesehatan. Sehingga pembelajaran bisa tetap berjalan lancar,” imbuhnya.Meski demikian pihak dinas, sambung dia, tetap memantau kondisi selanjutnya. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.”Kami lihat perkembangannya nanti, sementara ini masih bisa seratus persen. Semoga bisa terus berlanjut PTM seratus persennya,” ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_292262" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi: Kegiatan PTM di Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Tahun ajaran baru 2022/2023 sudah dimulai, Senin (11/7/2022). Kabupaten Kudus memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen di tahun ajaran baru ini.
”Sudah terapkan seratus persen untuk kapasitas siswanya di tahun ajaran baru 2022 ini, untuk seluruh jenjang sekolah,” kata Afri Shofianingrum Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Senin (11/7/2022).
Ia menyebut, sekolah bisa menyesuaikan durasi tiap mata pelajaran sesuai kondisi sekolah masing-masing.
Baca: PTM 100 Persen di Kudus Baru Akan Dimulai di Tahun Ajaran Baru
”Kalau kondisi sekolahnya memungkinkan boleh full. Boleh juga, pembatasan seperti aturan terakhir setiap jam pelajaran 35-40 menit,” ucapnya.
Namun begitu, pihaknya mewanti-wanti baik sekolah, siswa, ataupun para guru yang mengajar tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Dengan begitu, kesehatan dan keselamatan seluruh warga sekolah bisa lebih terjamin. Pembelajaran di sekolah pun bisa berjalan lancer dan aman.
”Tetap prokes, dan utamakan kesehatan. Sehingga pembelajaran bisa tetap berjalan lancar,” imbuhnya.
Meski demikian pihak dinas, sambung dia, tetap memantau kondisi selanjutnya. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
”Kami lihat perkembangannya nanti, sementara ini masih bisa seratus persen. Semoga bisa terus berlanjut PTM seratus persennya,” ungkapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Zulkifli Fahmi