— Kalangan generasi muda diajak waspada dan ikut memerangi ideologi menyimpang. Terlebih paham menyimpang kini bisa lebih mudah disebarkan melalui perkembangan teknologi informasi.
Hal ini mengemuka dalam Seminar Penguatan Ideologi Negara dengan tema “Manifestasi Petarung Ideologi Demi NKRI” yang digelar Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah IAIN Kudus bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus, Selasa (12/07/2022).
HM Hartopo, dan menghadirkan dua narasumber yaitu Iptu Subkhan, Kanit Satintelkam Polres Kudus dan Dr Abdul Jalil, Dosen Pasca Sarjana IAIN Kudus.
Kanit Satintelkam Polres Kudus Iptu Subkhan mengatakan, masih banyak ancaman radikalisme terhadap bangsa dan negara.
Penyebaraannya saat ini, masih terjadi lewat propaganda melalui gawai yang setiap harinya digunakan berbagai kalangan.
”Propaganda menjadi cara paling efektif dan efesien karena tidak terbatas ruang dan waktu. Terlebih yang terjadi dan menyasar pada generasi muda saat ini," ucapnya.
Lebih lanjut ia menyebut dari sejumlah hasil riset menunjukkan hasil sejumlah penduduk Indonesia ingin menubah Ideologi Pancasila. Dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di tahun 2017 menemukan 9,2% dari 261,9 juta penduduk Indonesia ingin mengubah Ideologi Pancasila.”Mereka melakukan propaganda dengan memanfaatkan karakter generasi muda," ujarnya.Untuk itu, Iptu Subkhan mengajak generasi muda untuk menjadi petarung ideologi-ideologi yang menyimpang.“Jadilah petarung-petarung ideologi demi NKRI dengan bersuara di semua media dan dunia nyata. Pahami ayat suci secara substansi dan kuasai tekhnologi untuk selamatkan NKRI dari siapapun yang berambisi menghancurkan ideologi negeri ini.” imbuhnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_301484" align="alignleft" width="1280"]

Kanit Satintelkam Polres Kudus Iptu Subkhan saat menyampaikan materi dalam seminar penguatan ideologi negara. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Kudus — Kalangan generasi muda diajak waspada dan ikut memerangi ideologi menyimpang. Terlebih paham menyimpang kini bisa lebih mudah disebarkan melalui perkembangan teknologi informasi.
Hal ini mengemuka dalam Seminar Penguatan Ideologi Negara dengan tema “Manifestasi Petarung Ideologi Demi NKRI” yang digelar Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah IAIN Kudus bekerja sama dengan Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus, Selasa (12/07/2022).
Seminar ini dibuka Bupati
Kudus HM Hartopo, dan menghadirkan dua narasumber yaitu Iptu Subkhan, Kanit Satintelkam Polres Kudus dan Dr Abdul Jalil, Dosen Pasca Sarjana IAIN Kudus.
Kanit Satintelkam Polres Kudus Iptu Subkhan mengatakan, masih banyak ancaman radikalisme terhadap bangsa dan negara.
Penyebaraannya saat ini, masih terjadi lewat propaganda melalui gawai yang setiap harinya digunakan berbagai kalangan.
”Propaganda menjadi cara paling efektif dan efesien karena tidak terbatas ruang dan waktu. Terlebih yang terjadi dan menyasar pada generasi muda saat ini," ucapnya.
Baca: Mahasiswa Diajak Mampu Jadi Petarung Ideologi Bangsa
Lebih lanjut ia menyebut dari sejumlah hasil riset menunjukkan hasil sejumlah penduduk Indonesia ingin menubah Ideologi Pancasila. Dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di tahun 2017 menemukan 9,2% dari 261,9 juta penduduk Indonesia ingin mengubah Ideologi Pancasila.
”Mereka melakukan propaganda dengan memanfaatkan karakter generasi muda," ujarnya.
Untuk itu, Iptu Subkhan mengajak generasi muda untuk menjadi petarung ideologi-ideologi yang menyimpang.
“Jadilah petarung-petarung ideologi demi NKRI dengan bersuara di semua media dan dunia nyata. Pahami ayat suci secara substansi dan kuasai tekhnologi untuk selamatkan NKRI dari siapapun yang berambisi menghancurkan ideologi negeri ini.” imbuhnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha