Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Perkembangan progres sekolah penggerak di Kabupaten Kudus terus dilakukan pemantauan. Pantauan perkembangan progres tersebut, akan dilakukan dalam pertemuan rutin yang disebut pokja manajemen operasional (PMO).

Pertemuan PMO tersebut, digelar tiap bulan. Di Kabupaten Kudus sendiri, ada 33 sekolah penggerak yang wajib melaksanakan Kurikulum Merdeka. Terdiri dari tujuh PAUD, 21 SD, tiga SMP, dan dua SMA.

Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Afri Shofianingrum mengatakan, PMO  digelar untuk melihat progres perkembangan sekolah penggerak.

Lewat PMO, setiap sekolah penggerak akan menyampaikan laporan perkembangan materi yang sudah terlaksana, hingga pertanggungjawaban keuangan.

”Jadi kami bisa lebih tahu sejauh mana projek sekolah penggerak tersebut. Seperti halnya laporan bulanan, tapi khusus untuk sekolah penggerak," katanya, Kamis (14/7/2022).

Baca: Kurikulum Prototype juga Bisa Diujicobakan di Sekolah non Penggerak, Tapi?
Baca: Kurikulum Prototype juga Bisa Diujicobakan di Sekolah non Penggerak, Tapi?PMO sendiri, sambung Afri, hanya dihadiri peserta masing-masing kepala sekolah penggerak saja. Ketika nantinya belum sesuai target, akan dilakukan evaluasi.”Jika ada kendala akan dievaluasi, nanti dipecahkan bersama fasilitator maupun dinas. Kami juga cari solusinya. Pertemuan dilakukan setiap bulan sebelum tanggal 10, bulan depan kami lakukan pertemuan di SMP 2 Undaan," ucapnya.Selain itu, perkembangan projek sekolah penggerak tersebut akan dilaporkan kepada pemerintah pusat melalui aplikasi. Sehingga, pemerintah pusat juga bisa memantau sampai mana progres sekolah penggerak yang berjalan di setiap kabupaten. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler