Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Tradisi salin luwur Makam Syekh Hasan Sadzali, Rejenu, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah merupakan tradisi rutin yang dilakukan setahun sekali.

Prosesi salin luwur tersebut dilaksanakan pada tanggal 25 Muharram atau bertepatan pada Senin (22/2/2022) malam.

Luwur yang terpasang di makam tokoh ulama besar yang dikenal sebagai salah satu penyebar Islam itu, dilepas. Pegurus Yayasan Makam Syekh Sadzali Rejenu (YMSSR) juga telah mempersiapkan kain luwur baru untuk kemudian dipasang di makam tersebut.

Sebelum prosesi salin luwur, terlebih dahulu ada kirab yang dilakukan mulai gapura hingga ke area makam Syekh Hasan Sadzali. Sejumlah jajan pasar, kain luwur hingga wewangian juga diarak dalam kirab sederhana tersebut.

Baca: Sisi Lain Buka Luwur Sunan Kedu di Kudus: Warga Barter Sembako dengan Nasi Berkah Godong Jati

Setelahnya, ada lantunan zikir, doa, dan tahlil yang dilantunkan, tamu undangan, dan para jemaah yang berada di area makam. Usai rampung barulah sejumlah orang masuk ke makam yang dikelilingi pagar kayu untuk melakukan prosesi salin luwur tersebut.
Setelahnya, ada lantunan zikir, doa, dan tahlil yang dilantunkan, tamu undangan, dan para jemaah yang berada di area makam. Usai rampung barulah sejumlah orang masuk ke makam yang dikelilingi pagar kayu untuk melakukan prosesi salin luwur tersebut.”Salin luwur sebelumnya didahului manaqib, berjanjen, tahtiman Alquran, tahlil, kirab kain luwur, dan puncaknya penggantian kalin luwur," kata Ketua YMSSR Didik Sedyanto.Ia menjelaskan, kain mori yang dibutuhkan untuk salin luwur makam, tidak terlalu banyak. Hanya membutuhkan tujuh meter kain mori. Kain tersebut belum termasuk tirai yang dipasang disekeliling makam.”Total kain yang kami gunakan dalam kegiatan ini sekitar tujuh pis," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler