- Kirab kain luwur memeriahkan prosesi tradisi salin luwur Makam Syekh Hasan Sadzali, Rejenu, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten
, Jawa Tengah, Senin (22/8/2022) malam.
Kirab tersebut dilakukan untuk mengangkat potensi budaya dan tradisi di Desa Wisata Japan. Kirab sendiri, dilakukan dengan prosesi yang sederhana sebelum penggantian luwur makam Syekh Hasan Sadzali.
Mulai dari gapura menuju area makam, hasil bumi desa setempat, kain luwur yang digunakan untuk mengganti luwur lama, hingga wewangian diarak menuju depan makam Syekh Hasan Sadzali.
Ketua Pegurus Yayasan Makam Syekh Sadzali Rejenu (YMSSR) Didik Sedyanto menjelaskan, kirab tersebut digambarkan bak Syekh Hasan Sadzali tengah memiliki hajat. Masyarakat yang datang memberikan sumbangan hasil bumi yang akan digunakan untuk hajat.
”Seperti hasil bumi, seperti buah-buahan, jadah pasar dan bunga-bunga. Itu ikut diarak dengan kain luwur sebagai pengganti kain luwur yang sudah terpasang selama satu tahun," katanya.
Kirab yang digelar ini, sambung dia, merupakan pertama kalinya digelar, dengan cara menggali potensi budaya yang ada di desa setempat.”Desa Japan saat ini sudah menjadi desa wisata. Kami ingin ikut menyumbangkan kegiatan di desa wisata, yang bisa dinikmati dan dilihat para peziarah yang datang," ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_310454" align="alignleft" width="1280"]

Kirab kain luwur di area Makam Syekh Hasan Sadzali, Rejenu, Kudus. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus - Kirab kain luwur memeriahkan prosesi tradisi salin luwur Makam Syekh Hasan Sadzali, Rejenu, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah, Senin (22/8/2022) malam.
Kirab tersebut dilakukan untuk mengangkat potensi budaya dan tradisi di Desa Wisata Japan. Kirab sendiri, dilakukan dengan prosesi yang sederhana sebelum penggantian luwur makam Syekh Hasan Sadzali.
Mulai dari gapura menuju area makam, hasil bumi desa setempat, kain luwur yang digunakan untuk mengganti luwur lama, hingga wewangian diarak menuju depan makam Syekh Hasan Sadzali.
Ketua Pegurus Yayasan Makam Syekh Sadzali Rejenu (YMSSR) Didik Sedyanto menjelaskan, kirab tersebut digambarkan bak Syekh Hasan Sadzali tengah memiliki hajat. Masyarakat yang datang memberikan sumbangan hasil bumi yang akan digunakan untuk hajat.
”Seperti hasil bumi, seperti buah-buahan, jadah pasar dan bunga-bunga. Itu ikut diarak dengan kain luwur sebagai pengganti kain luwur yang sudah terpasang selama satu tahun," katanya.
Baca: Melihat Tradisi Salin Luwur Syekh Hasan Sadzali Rejenu Kudus
Kirab yang digelar ini, sambung dia, merupakan pertama kalinya digelar, dengan cara menggali potensi budaya yang ada di desa setempat.
”Desa Japan saat ini sudah menjadi desa wisata. Kami ingin ikut menyumbangkan kegiatan di desa wisata, yang bisa dinikmati dan dilihat para peziarah yang datang," ungkapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha