Peradaban Purbakala di Situs Patiayam Perlu Digali Lebih Dalam
Yuda Auliya Rahman
Kamis, 15 September 2022 20:14:39
MURIANEWS, Kudus – Peradaban purbakala di situs Patiayam diminta untuk dgali lebih dalam lagi. Terlebih kawasan Patiayam disebut memiliki cerita peradabaan kepurbakalaan yang luar biasa.
Sehingga, nantinya cerita peradaban zaman dahulu yang ada di kawasan Situs Purbakala Patiayam tersebut bisa tergambarkan lebih luas.
Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Dody Wiratno mengatakan, pemerintah memiliki tanggungjawab besar dan kewajiban untuk memberikan fasilitasi ataupun merawat kawasan cagar budaya.
”Perawatan dan penelitian yang lebih dalam perlu dilakukan untuk mengembangkan Patiayam ini," katanya dalam Sosialisasi Museum Patiayam yang digelar di Hotel @Hom, Kamis (15/9/2022).
Baca: Tali Asih Penemu Fosil di Situs Patiayam Kudus Terancam MandekTerlebih, sambung dia, di kawasan Situs Purbakala Patiayam memiliki potensi menyimpan cerita peradaban purbakala sekitar 2,4 juta tahun yang lalu hingga saat ini.
Fosil-fosil fauna darat, lautz hingga artefak yang diduga digunakan oleh manusia purba pada zaman itu banyak juga banyak ditemukan di kawasan tersebut. ”Patiayam itu salah satu jendela budaya, yang harus terus digali," ujarnya.
Menurutnya, di Situs Purbakala Patiayam sudah banyak diteliti sejak abad ke-19. Penelitian tersebut dilakukan oleh warga asing yang ada di wilayah Jawa saat itu.”Sedangkan untuk orang pribumi sendiri, mulai meneliti sejak setelah kemerdekaan," ucapnya.
Baca: Gading Gajah Purba Raksasa Kembali Ditemukan di Patiayam KudusSementara Bupati Kudus HM Hartopo sangat sepakat bahwa potensi yang ada di kawasan Situs Purbakala Patiayam harus terus digali dan dikembangkan.”Ini suatu produk peradaban zaman lampau yang bisa dijadikan wisata edukasi bagi masyarakat luas. Tentunya kami akan ikut kembangkan, dan kami akan terus bekerja sama dengan BPSMP Sangiran," jelasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_317120" align="alignleft" width="1280"]

Penyerahan artefak dan fosil dari Patiayam yang telah dikonservasi tim BPSMP Sangiran.(Murianews/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Peradaban purbakala di situs Patiayam diminta untuk dgali lebih dalam lagi. Terlebih kawasan Patiayam disebut memiliki cerita peradabaan kepurbakalaan yang luar biasa.
Sehingga, nantinya cerita peradaban zaman dahulu yang ada di kawasan Situs Purbakala Patiayam tersebut bisa tergambarkan lebih luas.
Pamong Budaya Ahli Muda Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Dody Wiratno mengatakan, pemerintah memiliki tanggungjawab besar dan kewajiban untuk memberikan fasilitasi ataupun merawat kawasan cagar budaya.
”Perawatan dan penelitian yang lebih dalam perlu dilakukan untuk mengembangkan Patiayam ini," katanya dalam Sosialisasi Museum Patiayam yang digelar di Hotel @Hom, Kamis (15/9/2022).
Baca: Tali Asih Penemu Fosil di Situs Patiayam Kudus Terancam Mandek
Terlebih, sambung dia, di kawasan Situs Purbakala Patiayam memiliki potensi menyimpan cerita peradaban purbakala sekitar 2,4 juta tahun yang lalu hingga saat ini.
Fosil-fosil fauna darat, lautz hingga artefak yang diduga digunakan oleh manusia purba pada zaman itu banyak juga banyak ditemukan di kawasan tersebut. ”Patiayam itu salah satu jendela budaya, yang harus terus digali," ujarnya.
Menurutnya, di Situs Purbakala Patiayam sudah banyak diteliti sejak abad ke-19. Penelitian tersebut dilakukan oleh warga asing yang ada di wilayah Jawa saat itu.
”Sedangkan untuk orang pribumi sendiri, mulai meneliti sejak setelah kemerdekaan," ucapnya.
Baca: Gading Gajah Purba Raksasa Kembali Ditemukan di Patiayam Kudus
Sementara Bupati Kudus HM Hartopo sangat sepakat bahwa potensi yang ada di kawasan Situs Purbakala Patiayam harus terus digali dan dikembangkan.
”Ini suatu produk peradaban zaman lampau yang bisa dijadikan wisata edukasi bagi masyarakat luas. Tentunya kami akan ikut kembangkan, dan kami akan terus bekerja sama dengan BPSMP Sangiran," jelasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha