Siswa SMP di Kudus Dikenalkan Tradisi Manten Mubeng
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 26 Oktober 2022 15:21:43
MURIANEWS, Kudus – Siswa SMP NU Al-Ma'ruf Kudus dikenalkan salah satu tradisi yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (26/10/2022). Tradisi tersebut yakni tradisi kirab manten mubeng gapura.
Tradisi ini, merupakan sebuah tradisi yang masih dilakukan warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yang memiliki hajat mantenan. Pasanagan pengantin akan mengelilingi gapura Masjid Wali Loram Kulon.
Dari pantauan
Murianews, ada dua pasang siswa yang dirias bak pasangan pengantin. Ada juga siswa yang berperan menjadi wali dari masing-masing pengantin dan ada pula yang menjadi pengiring.
Pihak sekolah juga membuat replika gapura Masjid Wali Loram Kulon sebagai peraga bagi siswa. Pada kesempatan tersebut, masing-masing pasangan pengantin memasukkan uang di kotak amal terlebih dahulu.
Baca: Nganten Mubeng Masjid Wali, Tradisi yang Masih Dilestarikan Trah Loram di KudusKemudian, dilanjutkan memutar masuk dari pintu gapura sebelah kiri dan keluar dari pintu gapura sebelah kanan. Tak hanya itu, mereka juga melakukan kirab berkeliling di perkampungan sekitar sekolah.
Kepala SMP NU Al-Ma'ruf Kudus, Miftah mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan implementasi dari projek penguatan pelajar Pancasila.
Meski bukan sebagai sekolah penggerak, namun SMP NU Al-Ma'ruf telah melaksanakan program-program yang diterapkan di Kurikulum Merdeka.”Ini penerapan Kurikulum Merdeka belajar. Sekolah dan siswa diberikan kemerdekaan untuk melakukan projek penguatan pancasila dengan kreatifitas masing-masing," katanya, Rabu 26/10/2022).Tradisi manten mubeng gapura ini, sambung dia, dipilih menjadi projek lantaran untuk mengenalkan dan memberi gambaran kepada siswa bahwa Kudus memliki berbagai macam budaya dan tradisi yang saat ini masih berjalan. Tradisi tersebut tentunya harus dilestarikan.”Memberikan pembelajaran untuk nguri-uri budaya dan tradisi yang sudah melekat sejak dulu. Jadi sebelumnya kami lakukan studi kasus, observasi dan sampai hari ini praktik," ungkapnya.Kegiatan projek kali ini diikuti 233 siswa kelas VII. Sementara siswa kelas VIII dan kelas IX dipersilahkan untuk melihat dan mengamati saat prosesi tradisi kirab manten mubeng gapura itu dilaksanakan.https://youtu.be/G_DYvOsGwPMReporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_327741" align="alignleft" width="1280"]
Siswa SMP NU Al-Ma'ruf Kudus mempraktikkan tradisi manten mubeng gapura. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Siswa SMP NU Al-Ma'ruf Kudus dikenalkan salah satu tradisi yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (26/10/2022). Tradisi tersebut yakni tradisi kirab manten mubeng gapura.
Tradisi ini, merupakan sebuah tradisi yang masih dilakukan warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yang memiliki hajat mantenan. Pasanagan pengantin akan mengelilingi gapura Masjid Wali Loram Kulon.
Dari pantauan
Murianews, ada dua pasang siswa yang dirias bak pasangan pengantin. Ada juga siswa yang berperan menjadi wali dari masing-masing pengantin dan ada pula yang menjadi pengiring.
Pihak sekolah juga membuat replika gapura Masjid Wali Loram Kulon sebagai peraga bagi siswa. Pada kesempatan tersebut, masing-masing pasangan pengantin memasukkan uang di kotak amal terlebih dahulu.
Baca: Nganten Mubeng Masjid Wali, Tradisi yang Masih Dilestarikan Trah Loram di Kudus
Kemudian, dilanjutkan memutar masuk dari pintu gapura sebelah kiri dan keluar dari pintu gapura sebelah kanan. Tak hanya itu, mereka juga melakukan kirab berkeliling di perkampungan sekitar sekolah.
Kepala SMP NU Al-Ma'ruf Kudus, Miftah mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini merupakan implementasi dari projek penguatan pelajar Pancasila.
Meski bukan sebagai sekolah penggerak, namun SMP NU Al-Ma'ruf telah melaksanakan program-program yang diterapkan di Kurikulum Merdeka.
”Ini penerapan Kurikulum Merdeka belajar. Sekolah dan siswa diberikan kemerdekaan untuk melakukan projek penguatan pancasila dengan kreatifitas masing-masing," katanya, Rabu 26/10/2022).
Tradisi manten mubeng gapura ini, sambung dia, dipilih menjadi projek lantaran untuk mengenalkan dan memberi gambaran kepada siswa bahwa Kudus memliki berbagai macam budaya dan tradisi yang saat ini masih berjalan. Tradisi tersebut tentunya harus dilestarikan.
”Memberikan pembelajaran untuk nguri-uri budaya dan tradisi yang sudah melekat sejak dulu. Jadi sebelumnya kami lakukan studi kasus, observasi dan sampai hari ini praktik," ungkapnya.
Kegiatan projek kali ini diikuti 233 siswa kelas VII. Sementara siswa kelas VIII dan kelas IX dipersilahkan untuk melihat dan mengamati saat prosesi tradisi kirab manten mubeng gapura itu dilaksanakan.
https://youtu.be/G_DYvOsGwPM
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha
