Kamis, 20 November 2025


Dari pantauan Murianews, observasi dilakukan menggunakan teleskop yang diikuti oleh pegiat atau pakar, ratusan siswa MTs, hingga MA NU TBS. Hasil pantauan dari teleskop, juga ditampilkan dalam layar proyektor.

Ketua Lembaga Falakiyah NU Kudus Kiai Azhar Lathif Nashiran mengatakan, fenomena gerhana bulan sebenarnya bisa dilihat dengan kasat mata atau tanpa menggunakan peralatan khusus. Namun dengan catatan, saat cuaca mendukung.

Hanya saja, fenomena gerhana total yang terjadi sekitar pukul 17.59-18.15 WIB tidak terpantau dalam observasi yang dilakukan di lantai lima gedung serbaguna itu.

Di sela pantauan di Kudus, para siswa atau santri  yang datang diperlihatkan fenomena gerhana bulan yang bisa dilihat dari Semarang dan disiarkan secara langsung.

Baca: Gerhana Bulan Total di Jepara Tertutup Mendung

Gerhana bulan baru bisa terlihat dengan teleskop atau dengan kasat mata dari Kudus  sekitar pukul 18.45 WIB.

”Aslinya total, tapi bisa mulai terlihat itu gerhana bulan sudah pulih sedikit pulih dari bawah. Yang saat total, tadi masih tertutup mendung," ujarnya..
”Aslinya total, tapi bisa mulai terlihat itu gerhana bulan sudah pulih sedikit pulih dari bawah. Yang saat total, tadi masih tertutup mendung," ujarnya..Pengamatan gerhana bulan ini juga sebagai sarana pendidikan bagi siswa atau santri. Pasalnya di TBS terdapat pelajaran ilmu falak yang juga didalami para santri.Baca: BMKG Nyatakan Gerhana Bulan Bisa Dilihat di Semua Wilayah Jateng, Termasuk KudusSelain observasi, mereka juga menggelar salat gerhana dua rekaat.”Perbedaan dengan salat biasanya itu, setiap rekaat rukuknya dua kali, jadi dua rekaat ada empat kali rukuk," pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler