Jati Night Market, Pasar Rakyat Tingkat Kecamatan Pertama di Kudus
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 22 November 2022 08:07:57
Di Kecamatan Jati, pasar rakyat tersebut digelar di Lapangan Desa Tumpangkrasak mulai Senin -Kamis (21-24/11/2022).
Dari pantauan
Murianews, ada sejumlah stan UMKM dari masing-masing perwakilan desa di Kecamatan Jati yang menjajakannya di pasar rakyat tersebut. Nantinya, juga akan ada pasar murah di pasar tersebut.
Selain itu, ada juga wahana permainan, campur sari, rebana, akustik band, karawitan hingga wayang kulit, yang setiap harinya bergantian menghibur pengunjung.
Pasar rakyat tersebut dibuka oleh Bupati Kudus HM Hartopo, Senin (21/11/2022) malam. Ia mengatakan, pasar karyat tersebut digelar memang untuk membangkitkan perekonomian yang ada di setiap kecamatan.
”Pasar rakyat ini memang dari awal sudah menjadi gagasan saya dalam pemulihan ekonomi di Kudus," katanya.
Baca: Kudus Genjot Pasar Rakyat untuk Pulihkan UMKM dari PandemiTerlebih, para UMKM di Kabupaten Kudus menjadi salah satu sektor yang paling terdampak saat pandemi. Sehingga, pemkab memfasilitasi alokasi anggaran untuk gelaran pasar rakyat di setiap kecamatan tersebut.
Terlebih, para UMKM di Kabupaten Kudus menjadi salah satu sektor yang paling terdampak saat pandemi. Sehingga, pemkab memfasilitasi alokasi anggaran untuk gelaran pasar rakyat di setiap kecamatan tersebut.Dana Insentif Daerah (DID) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dari
reward pengendalian inflasi yang didapatkan senilai Rp 10,4 miliar, dialokasikan untuk pemberdayaan UMKM hingga pasar murah, yang ada di pasar rakyat.”Harapan kami pasar rakyat ini bisa jadi momen bangkitnya UMKM dan perekonomian. UMKM juga bisa lebih meningkatkan kreatifitasnya lagi, supaya bisa lebih berkembang," ungkapnya.Sementara, Ketua PKK Loram Wetan Tati Wijayanti menyebut, berbagai macam hasil produksi UMKM di desanya dijajakan di stan Jati Night Market tersebut. Ada 17 UMKM yang produknya ditampilkan, seperti pakaian, boneka, konveksi tas, hingga jajan kering.”Ada UMKM Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, ada juga yang mandiri milik warga. Ini bisa mengangkat perekonomian UMKM di desa," jelasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Gelaran pasar rakyat di setiap kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mulai digelar. Kecamatan Jati, menjadi wilayah pertama yang menggelar pasar rakyat bertajuk 'Jati Night Market'.
Di Kecamatan Jati, pasar rakyat tersebut digelar di Lapangan Desa Tumpangkrasak mulai Senin -Kamis (21-24/11/2022).
Dari pantauan
Murianews, ada sejumlah stan UMKM dari masing-masing perwakilan desa di Kecamatan Jati yang menjajakannya di pasar rakyat tersebut. Nantinya, juga akan ada pasar murah di pasar tersebut.
Selain itu, ada juga wahana permainan, campur sari, rebana, akustik band, karawitan hingga wayang kulit, yang setiap harinya bergantian menghibur pengunjung.
Pasar rakyat tersebut dibuka oleh Bupati Kudus HM Hartopo, Senin (21/11/2022) malam. Ia mengatakan, pasar karyat tersebut digelar memang untuk membangkitkan perekonomian yang ada di setiap kecamatan.
”Pasar rakyat ini memang dari awal sudah menjadi gagasan saya dalam pemulihan ekonomi di Kudus," katanya.
Baca: Kudus Genjot Pasar Rakyat untuk Pulihkan UMKM dari Pandemi
Terlebih, para UMKM di Kabupaten Kudus menjadi salah satu sektor yang paling terdampak saat pandemi. Sehingga, pemkab memfasilitasi alokasi anggaran untuk gelaran pasar rakyat di setiap kecamatan tersebut.
Dana Insentif Daerah (DID) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dari
reward pengendalian inflasi yang didapatkan senilai Rp 10,4 miliar, dialokasikan untuk pemberdayaan UMKM hingga pasar murah, yang ada di pasar rakyat.
”Harapan kami pasar rakyat ini bisa jadi momen bangkitnya UMKM dan perekonomian. UMKM juga bisa lebih meningkatkan kreatifitasnya lagi, supaya bisa lebih berkembang," ungkapnya.
Sementara, Ketua PKK Loram Wetan Tati Wijayanti menyebut, berbagai macam hasil produksi UMKM di desanya dijajakan di stan Jati Night Market tersebut. Ada 17 UMKM yang produknya ditampilkan, seperti pakaian, boneka, konveksi tas, hingga jajan kering.
”Ada UMKM Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, ada juga yang mandiri milik warga. Ini bisa mengangkat perekonomian UMKM di desa," jelasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha