Artsotika Muria Digelar di Japan Kudus, Ajak Jaga Lingkungan dan Budaya
Yuda Auliya Rahman
Jumat, 25 November 2022 15:13:32
Artsotika Muria yang digelar keempat kalinya ini, mengusung tema ”Ngreksa Bumi Banyu Mili”, yang memiliki pesan pentingnya menjaga lingkingungan dan budaya sekitar.
”Ini upaya kami untuk tetap melestarikan muria, baik dari sisi lingkungan atau alam, hingga budaya yang ada," kata Dian Puspitasari, Ketua Panitia Artsotika Muria #4, Jumat (25/11/2022).
Artsotika Muria merupakan acara rutin tahunan yang melibatkan para seniman, aktifis lingkungan, budayawan, akademisi, serta masyarakat desa di seputar kawasan hutan Muria. Baik dari Kabupaten Kudus, Jepara maupun Pati.
Sebelum di Desa Japan, Artsotika Muria pada tahun 2019 digelar di Desa Menawan, Kudus, berlanjut di tahun 2020 di Desa Pagonan, Pati, dan ditahun ketika pada 2021 digelar di Desa Bate Alit Jepara.
Baca: Artsotika Muria di Batealit Jepara, Angkat soal BelikLebih lanjut, Artsotika Muria yang digelar selama empat kali ini merupakan swadaya dari sejumlah unsur yang terlibat dalam acara.
Lebih lanjut, Artsotika Muria yang digelar selama empat kali ini merupakan swadaya dari sejumlah unsur yang terlibat dalam acara.”Kami konsepnya memang gotong-royong swadaya, di sengkuyung bersama. Karena sama memiliki tujuan menjaga lingkungan alam di Muria beserta kebudayaanya," jelasnya.Berbagai rangkaian kegiatan menarik juga sudah mulai digelar, mulai berbagai macam workshop, seperti mural, dolanan anak, ecoprint, hingga pantomim.Selain itu, selama tiga hari di akhir pekan ini, juga ada sejumlah suguhan kegiatan lain, seperti pertunjukan barongan, tari-tarian, pemutaran berbagai macam film, seni rebana, seni pencak silat, pertunjukan teater, biola bambu, hingga penanaman pohon. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Artsotika Muria kembali digelar. Kali ini gelaran Atrsotika Muria #4 ini, ditempatkan di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai Jumat (25/11/2022) hingga Minggu (27/11/2022) mendatang.
Artsotika Muria yang digelar keempat kalinya ini, mengusung tema ”Ngreksa Bumi Banyu Mili”, yang memiliki pesan pentingnya menjaga lingkingungan dan budaya sekitar.
”Ini upaya kami untuk tetap melestarikan muria, baik dari sisi lingkungan atau alam, hingga budaya yang ada," kata Dian Puspitasari, Ketua Panitia Artsotika Muria #4, Jumat (25/11/2022).
Artsotika Muria merupakan acara rutin tahunan yang melibatkan para seniman, aktifis lingkungan, budayawan, akademisi, serta masyarakat desa di seputar kawasan hutan Muria. Baik dari Kabupaten Kudus, Jepara maupun Pati.
Sebelum di Desa Japan, Artsotika Muria pada tahun 2019 digelar di Desa Menawan, Kudus, berlanjut di tahun 2020 di Desa Pagonan, Pati, dan ditahun ketika pada 2021 digelar di Desa Bate Alit Jepara.
Baca: Artsotika Muria di Batealit Jepara, Angkat soal Belik
Lebih lanjut, Artsotika Muria yang digelar selama empat kali ini merupakan swadaya dari sejumlah unsur yang terlibat dalam acara.
”Kami konsepnya memang gotong-royong swadaya, di sengkuyung bersama. Karena sama memiliki tujuan menjaga lingkungan alam di Muria beserta kebudayaanya," jelasnya.
Berbagai rangkaian kegiatan menarik juga sudah mulai digelar, mulai berbagai macam workshop, seperti mural, dolanan anak, ecoprint, hingga pantomim.
Selain itu, selama tiga hari di akhir pekan ini, juga ada sejumlah suguhan kegiatan lain, seperti pertunjukan barongan, tari-tarian, pemutaran berbagai macam film, seni rebana, seni pencak silat, pertunjukan teater, biola bambu, hingga penanaman pohon.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha