Jembatan Apung Hubungkan Perbatasan Kudus-Demak di Setrokalangan
Yuda Auliya Rahman
Senin, 28 November 2022 15:24:48
Jembatan apung itu dibangun dengan Kontruksi barisan papan kayu dan dan drum plastik yang mengapung di atas air Sungai Wulan.
Sebelumnya, jembatan penghubung tersebut dibangun jembatan sasak dan digunakan akses warga saat musim kemarau. Namun, saat musim hujan tiba, jembatan sasak terhempas arus air sungai, dan digantikan dengan akses menggunakan perahu.
Kepala Desa Setrokalangan, Didik Handono mengatakan, pembangunan jembatan apung tersebut dilakukan oleh investor dari luar Kudus. Proses pembangunan sudah berlangsung hampir dua pekan terakhir.
”Kalau nanti sesuai luas sungai panjangnya berarti sekitar 70 meter. Untuk lebar jembatan apungnya kalau tidak salah 2,5 meter, jadi bisa dilalui dua motor. Yang bangun itu tenaga yang dikirim investornya langsung," katanya, Senin (28/11/2022).
Baca: Jembatan Bambu Perbatasan Kudus-Demak Ini Tak Berguna saat Musim HujanInvestor yang membangun jembatan tersebut, sambung dia, langsung berhubungan dengan warga yang sebelumnya mengelola jembatan sasak. Lebih lanjut, investor yang membangun jembatan ini, disebut sudah pengalaman dalam pembangunan jembatan apung.
”Sepertinya sudah punya 17 jembatan apung, lokasinya masih di wilayah Jawa," ucapnya.
”Sepertinya sudah punya 17 jembatan apung, lokasinya masih di wilayah Jawa," ucapnya.Pihaknya menyambut baik adanya pembangunan jembatan tersebut. Terlebih, jembatan apung tersebut nantinya bisa digunakan akses masyarakat yang ingin ke Demak, ataupun ke Kudus dengan jarak tempuh yang lebih singkat atau lebih dekat sekitar 15-20 kilometer jika melalui jalan utama.Sehingga otomatis, roda perekonomian juga akan berjalan baik setelah adanya pembangunan jembatan tersebut.”Apalagi itu rencananya 24 jam bisa dilewati, dan lengkap ada lampunya. Bisa juga nanti jadi tempat jujukan wisata untuk spot foto di sekitar sana, dan juga akan berdampak baik di perekonomian di desa kami," jelasnya.Dari informasi yang diterima
Murianews, jembatan apung tersebut direncanakan rampung dikerjakan dan bisa mulai diakses pada 5 Desember 2022 mendatang.https://youtu.be/vErE5WNDTAMReporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Jembatan apung dibangun sebagai penghubung Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak. Yakni menghubungkan antara Desa Setrokalangan, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru Lor, Kabupaten Demak.
Jembatan apung itu dibangun dengan Kontruksi barisan papan kayu dan dan drum plastik yang mengapung di atas air Sungai Wulan.
Sebelumnya, jembatan penghubung tersebut dibangun jembatan sasak dan digunakan akses warga saat musim kemarau. Namun, saat musim hujan tiba, jembatan sasak terhempas arus air sungai, dan digantikan dengan akses menggunakan perahu.
Kepala Desa Setrokalangan, Didik Handono mengatakan, pembangunan jembatan apung tersebut dilakukan oleh investor dari luar Kudus. Proses pembangunan sudah berlangsung hampir dua pekan terakhir.
”Kalau nanti sesuai luas sungai panjangnya berarti sekitar 70 meter. Untuk lebar jembatan apungnya kalau tidak salah 2,5 meter, jadi bisa dilalui dua motor. Yang bangun itu tenaga yang dikirim investornya langsung," katanya, Senin (28/11/2022).
Baca: Jembatan Bambu Perbatasan Kudus-Demak Ini Tak Berguna saat Musim Hujan
Investor yang membangun jembatan tersebut, sambung dia, langsung berhubungan dengan warga yang sebelumnya mengelola jembatan sasak. Lebih lanjut, investor yang membangun jembatan ini, disebut sudah pengalaman dalam pembangunan jembatan apung.
”Sepertinya sudah punya 17 jembatan apung, lokasinya masih di wilayah Jawa," ucapnya.
Pihaknya menyambut baik adanya pembangunan jembatan tersebut. Terlebih, jembatan apung tersebut nantinya bisa digunakan akses masyarakat yang ingin ke Demak, ataupun ke Kudus dengan jarak tempuh yang lebih singkat atau lebih dekat sekitar 15-20 kilometer jika melalui jalan utama.
Sehingga otomatis, roda perekonomian juga akan berjalan baik setelah adanya pembangunan jembatan tersebut.
”Apalagi itu rencananya 24 jam bisa dilewati, dan lengkap ada lampunya. Bisa juga nanti jadi tempat jujukan wisata untuk spot foto di sekitar sana, dan juga akan berdampak baik di perekonomian di desa kami," jelasnya.
Dari informasi yang diterima
Murianews, jembatan apung tersebut direncanakan rampung dikerjakan dan bisa mulai diakses pada 5 Desember 2022 mendatang.
https://youtu.be/vErE5WNDTAM
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha