Jembatan Apung Penghubung Kudus-Demak Segera Bisa Dilewati
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 30 November 2022 17:14:11
Jembatan tersebut akan menghubungkan antara Desa Setrokalangan, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru, Kabupaten Demak. Melalui jembatan tersebut masyarakat sekitar akan lebih singkat dalam melakukan perjalanan ke Kudus ataupun Demak.
”Rencananya sudah dibuka dan bisa digunakan itu Senin depan," kata Suwarno, pengelola jembatan lama yang saat ini menjalin kerja sama dengan investor dalam pembangunan jembatan apung itu, Rabu (30/11/2022).
Saat ini jembatan apung yang terbuat dari kayu dan kontruksi drum yang mengapung di sungai tersebut dalam proses pengecatan. Terlihat juga tiang-tiang kayu yang nantinya digunakan untuk penerangan sudah berdiri.
”Nanti bisa dibuat simpangan motor, lebar 2,5 meter panjang sekitar 70 meter," jelasnya.
Baca: Jembatan Apung Hubungkan Perbatasan Kudus-Demak di SetrokalanganInvestor asal luar daerah yang membangun jembatan itu, sambung dia, awalnya menemuinya dan berniat untuk membuat jembatan apung. Terlebih, jembatan sasak yang selama ini dikelolanya terhempas air ketika air sungai meninggi saat musim hujan.
”Saat menemui saya, ingin buat jembatan apung di sini. Tujuannnya itu ingin membantu warga Kedungwaru, Demak, dan Setrokalangan, Kudus. Pekerja, pelajar dari Demak dan masyarakat sekitar Setro yang ingin ke Demak biasanya lewat sini, karena lebih cepat," ucapnya.
Baca: Jembatan Bambu Sasak Perbatasan Kudus-Demak, Warga Rela Bayar Daripada MemutarDulu, saat ada jembatan sasak masyarakat yang melintas setiap harinya hampir dua ribuan orang. Namun saat musim hujan, jembatan sasak diganti akses menggunakan perahu itu, jumlah warga yang lewat menurun separuhnya.”Kemungkinan rencananya nanti biaya lewat tetap sama, Rp 2 ribu pulang-pergi. Kalau dinaikkan juga kasihan. Jembatan ini nanti tidak terkendala musim hujan atau kemarau," ujarnya Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Jembatan apung yang dibangun di Sungai Wulan sebagai penghubung Kabupaten Kudus dan Demak, akan bisa dilewati pada awal pekan depan, Senin (5/12/2022).
Jembatan tersebut akan menghubungkan antara Desa Setrokalangan, Kabupaten Kudus dengan Desa Kedungwaru, Kabupaten Demak. Melalui jembatan tersebut masyarakat sekitar akan lebih singkat dalam melakukan perjalanan ke Kudus ataupun Demak.
”Rencananya sudah dibuka dan bisa digunakan itu Senin depan," kata Suwarno, pengelola jembatan lama yang saat ini menjalin kerja sama dengan investor dalam pembangunan jembatan apung itu, Rabu (30/11/2022).
Saat ini jembatan apung yang terbuat dari kayu dan kontruksi drum yang mengapung di sungai tersebut dalam proses pengecatan. Terlihat juga tiang-tiang kayu yang nantinya digunakan untuk penerangan sudah berdiri.
”Nanti bisa dibuat simpangan motor, lebar 2,5 meter panjang sekitar 70 meter," jelasnya.
Baca: Jembatan Apung Hubungkan Perbatasan Kudus-Demak di Setrokalangan
Investor asal luar daerah yang membangun jembatan itu, sambung dia, awalnya menemuinya dan berniat untuk membuat jembatan apung. Terlebih, jembatan sasak yang selama ini dikelolanya terhempas air ketika air sungai meninggi saat musim hujan.
”Saat menemui saya, ingin buat jembatan apung di sini. Tujuannnya itu ingin membantu warga Kedungwaru, Demak, dan Setrokalangan, Kudus. Pekerja, pelajar dari Demak dan masyarakat sekitar Setro yang ingin ke Demak biasanya lewat sini, karena lebih cepat," ucapnya.
Baca: Jembatan Bambu Sasak Perbatasan Kudus-Demak, Warga Rela Bayar Daripada Memutar
Dulu, saat ada jembatan sasak masyarakat yang melintas setiap harinya hampir dua ribuan orang. Namun saat musim hujan, jembatan sasak diganti akses menggunakan perahu itu, jumlah warga yang lewat menurun separuhnya.
”Kemungkinan rencananya nanti biaya lewat tetap sama, Rp 2 ribu pulang-pergi. Kalau dinaikkan juga kasihan. Jembatan ini nanti tidak terkendala musim hujan atau kemarau," ujarnya
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha