Puluhan Cecak Batu Muria Ditemukan di Sungai Ceweng Kudus
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 6 Desember 2022 14:41:29
Setidaknya ada 60 ekor cecak batu Muria yang ditemukan dari penelitian yang dilakukan Muria Research Center (MRC) Indonesia dan Green Community Unnes itu.
Ketua Peneliti, Lutfian Nazar mengatakan, penelitian yang dilakukan kali ini untuk mengetahui populasi spesies, distribusi spesies, ancaman habitat, hingga kesadaran masyarakat lokal terhadap spesias cecak batu Muria itu.
Penelitian yang dilakukan ini berlangsung mulai Agustus hingga November 2022 di Kabupaten Kudus, Jepara dan Pati yang berada di Gunung Muria.
”Spesies cecak batu Muria ini sudah ditemukan pada tahun 2018 lalu di perbatasan Desa Kajar dan Colo. Dan kami coba survei di semua sisi Gunung Muria," katanya Selasa (6/11/2022).
Lebih lanjut tim peneliti melakukan penelitian dan survei di 12 lokasi di Kudus, Pati, dan Jepara. Di Kudus survei dilakukan di Sungai Ceweng perbatasan Desa Kajar dan Colo, Air Terjun Montel Colo, Ternadi, dan tiga titik lokasi di Desa Rahtawu.
Baca: Mengenal Cecak Batu Muria yang Ditemukan di Sungai Ceweng KudusKemudian di Pati penelitian dilakukan di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong, Desa Jepalo Kecamatan Gunung Wungkal; dan Desa Pangonan Kecamatan Tlogowungu. Selain itu, di Jepara ada di Desa Somosari Kecamatan Batealit; Desa Sumanding Kecamatan Kembang; dan Desa Tempur Kecamatan Keling.
Kemudian di Pati penelitian dilakukan di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong, Desa Jepalo Kecamatan Gunung Wungkal; dan Desa Pangonan Kecamatan Tlogowungu. Selain itu, di Jepara ada di Desa Somosari Kecamatan Batealit; Desa Sumanding Kecamatan Kembang; dan Desa Tempur Kecamatan Keling.”Kami hanya temukan cecak batu Muria di sepanjang jalur 1 kilometer di Sungai Ceweng perbatasan Desa Colo dan Kajar. Saat itu ada 60 ekor," ucapnya.
Baca: Macan Tutul Diduga Turun ke Pemukiman di Tempur JeparaPuluhan ekor cecak batu Muria itu ditemukan dalam survei yang dilakukan selama empat hari di kawasan sungai tersebut. Saat itu menggunakan metode marking untuk spesies yang ditemukan.”Jadi kami gunakan marking saat kami temukan, lalu kami lepas lagi. Jadi di wilayah lain, kami belum temukan spesies cecak batu Muria ini," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Puluhan cecak batu Muria atau
Cnemaspis Muria ditemukan di Sungai Ceweng, perbatasan Desa Kajar dan Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Setidaknya ada 60 ekor cecak batu Muria yang ditemukan dari penelitian yang dilakukan Muria Research Center (MRC) Indonesia dan Green Community Unnes itu.
Ketua Peneliti, Lutfian Nazar mengatakan, penelitian yang dilakukan kali ini untuk mengetahui populasi spesies, distribusi spesies, ancaman habitat, hingga kesadaran masyarakat lokal terhadap spesias cecak batu Muria itu.
Penelitian yang dilakukan ini berlangsung mulai Agustus hingga November 2022 di Kabupaten Kudus, Jepara dan Pati yang berada di Gunung Muria.
”Spesies cecak batu Muria ini sudah ditemukan pada tahun 2018 lalu di perbatasan Desa Kajar dan Colo. Dan kami coba survei di semua sisi Gunung Muria," katanya Selasa (6/11/2022).
Lebih lanjut tim peneliti melakukan penelitian dan survei di 12 lokasi di Kudus, Pati, dan Jepara. Di Kudus survei dilakukan di Sungai Ceweng perbatasan Desa Kajar dan Colo, Air Terjun Montel Colo, Ternadi, dan tiga titik lokasi di Desa Rahtawu.
Baca: Mengenal Cecak Batu Muria yang Ditemukan di Sungai Ceweng Kudus
Kemudian di Pati penelitian dilakukan di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong, Desa Jepalo Kecamatan Gunung Wungkal; dan Desa Pangonan Kecamatan Tlogowungu. Selain itu, di Jepara ada di Desa Somosari Kecamatan Batealit; Desa Sumanding Kecamatan Kembang; dan Desa Tempur Kecamatan Keling.
”Kami hanya temukan cecak batu Muria di sepanjang jalur 1 kilometer di Sungai Ceweng perbatasan Desa Colo dan Kajar. Saat itu ada 60 ekor," ucapnya.
Baca: Macan Tutul Diduga Turun ke Pemukiman di Tempur Jepara
Puluhan ekor cecak batu Muria itu ditemukan dalam survei yang dilakukan selama empat hari di kawasan sungai tersebut. Saat itu menggunakan metode marking untuk spesies yang ditemukan.
”Jadi kami gunakan marking saat kami temukan, lalu kami lepas lagi. Jadi di wilayah lain, kami belum temukan spesies cecak batu Muria ini," ujarnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha