Ini Tarif Melintas Jembatan Apung Kudus-Demak, Pelajar Gratis
Yuda Auliya Rahman
Senin, 12 Desember 2022 16:44:42
Namun, masyarakat dari arah Demak menuju ke Kudus atau sebaliknya harus merogoh kocek agar bisa mempersingkat waktu perjalanan melewati jembatan ini.
Yahya Maulana, Wakil Investor pembangun jembatan apung itu mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan warga untuk melintas jembatan tersebut cukup murah. Sekali lewat, atau sekali jalan warga umum harus membayar Rp 2 ribu.
”Bayarnya sekali jalan dua ribu. Tapi untuk semua anak sekolah (berpakaian sekolah, red) itu gratis," kata perwakilan investor asal Brebes itu, Senin (12/12/2022).
Pihaknya memprediksi, dalam sehari diperkirakan akan ada 700-800 orang yang melintas. Loket pembayarannya pun dijadikan satu di pos pembayaran di pintu masuk jembatan yang ada di Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
”Sehari kira-kira kurang lebih satu jutaan rupiah lah. Nanti hasilnya dibagi 50:50 untuk investor dan pemangku adat (pemilik jembatan lama, red). Ada juga kas untuk perawatan berkala," ujarnya.
Baca: Setrowaru, Jembatan Apung Penghubung Kudus-Demak Sudah Bisa DilewatiSalah seorang warga Desa Kedungwaru Lor, Sudoro (68) merasa senang ada jembatan apung yang dibangun untuk memperdekat perjalanan menuju ke Kudus itu. Apalagi, di desanya dan sekitar banyak warga yang bekerja di pabrik rokok di Kudus.
Salah seorang warga Desa Kedungwaru Lor, Sudoro (68) merasa senang ada jembatan apung yang dibangun untuk memperdekat perjalanan menuju ke Kudus itu. Apalagi, di desanya dan sekitar banyak warga yang bekerja di pabrik rokok di Kudus.”Mayoritas kerjanya di pabrik rokok di Kudus, seperti di Desa Kedungwaru Lor dan Kidul, Tugu, sampai Kotakan. Saya juga ada keluarga yang di pabrik rokok Kudus, jadi ya senang ada jembatan ini jadi lebih dekat," ungkapnya.Senada warga lain, Gunawan (42) juga mengatakan hal yang sama. Memang selama ini yang diharapkan warga itu akses yang lebih dekat untuk menuju ke Kudus.Terlebih jembatan sasak yang dulu tidak akan bisa dilewati jika air sungai meninggi.”Banyak keluarga yang kerja di Kudus, ada juga saudara di Setrokalangan Kudus jadi akan lebih dekat dan lebih cepat," ujarnya.https://youtu.be/JzDF4Crrt7cReporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Jembatan Apung Setrowaru yang menghubungkan Kudus - Demak kini sudah resmi dibuka, Senin (12/12/2022) siang. Jembatan apung ini disebut-sebut akan menghemat waktu dan biaya warga yang melintas dibanding memutar melewati Jembatan Tanggulangin.
Namun, masyarakat dari arah Demak menuju ke Kudus atau sebaliknya harus merogoh kocek agar bisa mempersingkat waktu perjalanan melewati jembatan ini.
Yahya Maulana, Wakil Investor pembangun jembatan apung itu mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan warga untuk melintas jembatan tersebut cukup murah. Sekali lewat, atau sekali jalan warga umum harus membayar Rp 2 ribu.
”Bayarnya sekali jalan dua ribu. Tapi untuk semua anak sekolah (berpakaian sekolah, red) itu gratis," kata perwakilan investor asal Brebes itu, Senin (12/12/2022).
Pihaknya memprediksi, dalam sehari diperkirakan akan ada 700-800 orang yang melintas. Loket pembayarannya pun dijadikan satu di pos pembayaran di pintu masuk jembatan yang ada di Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
”Sehari kira-kira kurang lebih satu jutaan rupiah lah. Nanti hasilnya dibagi 50:50 untuk investor dan pemangku adat (pemilik jembatan lama, red). Ada juga kas untuk perawatan berkala," ujarnya.
Baca: Setrowaru, Jembatan Apung Penghubung Kudus-Demak Sudah Bisa Dilewati
Salah seorang warga Desa Kedungwaru Lor, Sudoro (68) merasa senang ada jembatan apung yang dibangun untuk memperdekat perjalanan menuju ke Kudus itu. Apalagi, di desanya dan sekitar banyak warga yang bekerja di pabrik rokok di Kudus.
”Mayoritas kerjanya di pabrik rokok di Kudus, seperti di Desa Kedungwaru Lor dan Kidul, Tugu, sampai Kotakan. Saya juga ada keluarga yang di pabrik rokok Kudus, jadi ya senang ada jembatan ini jadi lebih dekat," ungkapnya.
Senada warga lain, Gunawan (42) juga mengatakan hal yang sama. Memang selama ini yang diharapkan warga itu akses yang lebih dekat untuk menuju ke Kudus.
Terlebih jembatan sasak yang dulu tidak akan bisa dilewati jika air sungai meninggi.
”Banyak keluarga yang kerja di Kudus, ada juga saudara di Setrokalangan Kudus jadi akan lebih dekat dan lebih cepat," ujarnya.
https://youtu.be/JzDF4Crrt7c
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha