Sabtu, 22 November 2025


Di SMK berbasis pesantren ini, siswa jurusan tata boga turut ambil bagian dalam pengelolaan masakaan di dapur umum dan menyediakan masakan Indonesia dengan gizi yang lengkap.

Setiap harinya, para siswa SMK binaan Djarum Foundation ini mampu memproduksi 510 paket makanan yang diperuntukan untuk tiga kali sesi makan.

Hal positif yang mereka lakukan ini merupakan bentuk implementasi pembelajaran yang selama ini mereka peroleh, dan bentuk penguatan profil pelajar pancasila dengan kegiatan kemanusiaan uang nyata.

Baca: Sejumlah Titik Banjir di Kudus Mulai Surut

Setidaknya ada 25 siswa jurusan tata boga yang setiap sesi pagi, siang, atau malam hari terlibat langsung memasak hingga menyajikan makanan bagi para korban banjir. Bahkan mereka rela memasak mulai dini hari dengan menu yang bervariatif.

Fatimatuszahro, siswa kelas XII SMK Assa'idiyah 2 Kudus menjadi salah satu siswa yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Ia menceritakan pengalamannya yang dalam proses memasak untuk memenuhi kebutuhan dapur umum di GKMI Tanjungkarang.

Dalam sehari, proses memasak dilakukan hingga tiga kali dengan menu yang bervariatif. Setiap sesi menu lengkap seperti nasi, lauk nabati, lauk hewani, sayur, buah, hingga susu disediakan bagi para pengungsi.

”Setelah jemaah salat subuh langsung masak untuk kebutuhan makan pagi dan setiap siswa langsung mendapat tugasnya masing-masing. Kami lakukan dengan gotong-royong. Kami juga sudah terbiasa bangun pagi di pesantren sekolah," katanya, Sabtu (7/1/2023).
”Setelah jemaah salat subuh langsung masak untuk kebutuhan makan pagi dan setiap siswa langsung mendapat tugasnya masing-masing. Kami lakukan dengan gotong-royong. Kami juga sudah terbiasa bangun pagi di pesantren sekolah," katanya, Sabtu (7/1/2023).Baca: Indahnya Toleransi di Kudus, Korban Banjir Nyaman Salat di Aula GerejaIa mengaku bangga dan haru bisa menolong masyarakat dengan menerapkan ilmu memasak yang selama ini telah didapatkan di sekolah. Penerapan gotong-royong dari para siswa saat memasak juga memberikan pengalaman tersendiri baginya.”Kami ikut senang bisa membantu bisa memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat yang saat ini terkena dampak banjir," ucapnya.Sementara salah satu pengungsi Hesti Kristiyana (45) mengaku awalnya tidak menyangka jika dapur umum tersebut diinisiasi oleh siswa SMK. Apalagi masakan untuk para pengungsi disebut sangatlah enak.”Ini luar biasa, lauk pauknya enak-enak. Masakan yang dibuat anak SMK ini sangat enak tidak kalah dengan masakan di restoran," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar