Rabu, 19 November 2025


Suasana riuh, dan meriah terlihat saat kirab yang diikuti dari puluhan klenteng dari berbagai daerah di Indonesia ini mulai keluar dari klenteng dan melintasi seputar jalan protokol di Kudus.

Masyarakat juga terlihat antusias mengabadikan momen kirab tersebut. Liong Kuo Tjun, Penasehat Klenteng Hok Hien Bio mengatakan, perayaanh Bwee Gee digelar meriah lagi dalam tahun ini, setelah sempat vakum lantaran pandemi Covid-19.

"Perayaan ini diikuti oleh total 47 klenteng dari berbagai daerah. Ini merupakan tradisi bagi kami," katanya.

Perayaan ini, sambung dia, merupakan bentuk terimakasih kepada dewa bumi dikarenakan dalam setahun lamanya sudah diberkati, diberi rezeki, hingga diberi kesehatan yang tak terhingga. Dalam kirab ritual perayaan bwee gee ini ada barongsai, liong, hingga para dewa.

BACA JUGA: Tradisi Guyang Cekhatak dan Sewu Sempol di Kudus Diajukan jadi WBtb

"Sudah sepantasnya kami berterimakasih. Di kirab ini, ada dewa bumi, dewa kejujuran, dewi welas asih," ucapnya.
"Sudah sepantasnya kami berterimakasih. Di kirab ini, ada dewa bumi, dewa kejujuran, dewi welas asih," ucapnya.Kedepan pihaknya ingin agar kehidupan dan alam semesta lebih baik lagi. Sementara Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan rutinitas ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada dewa bumi. Adanya perayaan Bwee Gee yang meriah di Kudus ini juga menunjukkan bentuk toleransi yang masih melekat di masyarakat."Inilah bentuk kebhinekaan tunggal ika, bentuk toleransi. Nyatanya yang menghadiri itu berbagai umat yang ada di Kudus. Kami sangat apresiasi toleransi yang ada di Kudus ini," ujarnya.  Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Terpopuler