Kamis, 20 November 2025


Pasalnya saat ini tengah dibangun jembatan apun untuk menghubungan dua Desa Sambung di Kudus dan Demak ini.

Banyak masyarakat yang enggan memutar dan memilih akses cepat untuk menuju ke Demak atau ke Kudus melewati akses sungai tersebut. Pasalnya, jarak yang ditempuh akan lebih cepat dibanding memutar melalui Bendung Wilalung, ataupun Tanggulangin.

Sebelum ada jembatan apung, perahu yang jadi andalan. Perahu yang biasanya digunakan untuk mengangkut motor tersebut dinahkodai oleh lima orang yang merupakan warga setempat.

Bahkan perahu yang berukuran 12x3 meter bisa mengangkut hingga 12 motor beserta penumpangnya. Salah satu pengelola perahu yang saat ini mengelola jembatan apung, yakni Tarno (52).

”Sebelum ada jembatan apung memang menggunakan perahu. Pulang pergi satu motor itu Rp 5 ribu," katanya, Rabu (25/1/2023).

Baca: Jembatan Apung Penghubung Kudus-Demak Juga Dibangun di Desa Sambung

Perahu penyeberangan itu, sebenarnya telah beroperasi lama dengan pengelola lain. Namun, sempat vakum hingga enam tahun dan kemudian tiga tahun terakhir ini dikelolanya bersama empat temannya yang lain.”Tiga tahun terakhir mulai lagi pakai perahu. Beroperasi menggunakan tenaga manusia dan mesin, mulai dini hari sampai jam 10 malam. Ada warga tani, warga biasa, anak sekolah, sampai buruh yang biasanya menggunakan jasa perahu, sehari bisa 300-400-an orang," ucapnya.Keberadaan jembatan apung ini, dirasa akan lebih membantu masyarakat yang hendak melintas. Apalagi, jembatan apung ini akan beroperasi 24 jam.”Ini juga lebih murah, rencananya sekali lewat itu Rp 2 ribu kalau PP Rp 4 ribu," ucapnya.https://youtu.be/IEeFprwk2pEReporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler