, sekolah penggerak TK, SD, SMP hingga SMA memamerkan karya siswa di masing-masing stan. Mulai dari karya kerajinan, inovasi kuliner, hingga karya fashion yang dimodifikasi dengan berbagai model.
Selain itu, siswa dari sekolah penggerak juga menampilkan karya seni, seperti tari, seni musik tradisional, hingga, pidato.
Rizky Oktavian Saputra, Ketua Program PBG Kudus mengatakan, kegiatan yang dilakukan di PBG ini bertujuan agar sekolah penggerak bisa menjadi role model bagi sekolah lain. Mereka bisa melihat inovasi-inovasi karya yang ditampilkan sekolah penggerak.
Ia menjelaskan, jika sekolah penggerak merupakan pionir sekolah yang menjalankan Kurikulum Merdeka dan mendapatkan pendampingan dari kementerian.
”Harapannya, sekolah nonpenggerak yang melaksanakan Kurikulum Merdeka mandiri bisa mengikuti jejak sekolah penggerak yang sudah ada. Sehingga semakin maksimal," katanya, Jumat (3/3/2023).Sementara, Harjuno Widodo, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Disdikpora) Kudus mengapresiasi karya-karya inovatif yang ditampilkan dalam kegiatan kali ini. Sekolah penggerak yang tampil ini akan menjadi percontohan bagi sekolah lain.”Sekolah penggerak memiliki peran penting untuk sekolah non penggerak. Tadi inovasi pembelajaran dan hasil yang mereka tampilkan juga bagus-bagus," ujarnya.https://youtu.be/QfOy2Vm5Ls4Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Sekolah penggerak berbagai tingkat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menampilkan karya dan pentas seni siswa, Jumat (3/3/2023). Setidaknya, ada 33 sekolah penggerak yang tampil di gedung Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus.
Dari pantauan
Murianews, sekolah penggerak TK, SD, SMP hingga SMA memamerkan karya siswa di masing-masing stan. Mulai dari karya kerajinan, inovasi kuliner, hingga karya fashion yang dimodifikasi dengan berbagai model.
Selain itu, siswa dari sekolah penggerak juga menampilkan karya seni, seperti tari, seni musik tradisional, hingga, pidato.
Rizky Oktavian Saputra, Ketua Program PBG Kudus mengatakan, kegiatan yang dilakukan di PBG ini bertujuan agar sekolah penggerak bisa menjadi role model bagi sekolah lain. Mereka bisa melihat inovasi-inovasi karya yang ditampilkan sekolah penggerak.
Baca: Sekolah Penggerak di Kudus Bertambah jadi 46
Ia menjelaskan, jika sekolah penggerak merupakan pionir sekolah yang menjalankan Kurikulum Merdeka dan mendapatkan pendampingan dari kementerian.
”Harapannya, sekolah nonpenggerak yang melaksanakan Kurikulum Merdeka mandiri bisa mengikuti jejak sekolah penggerak yang sudah ada. Sehingga semakin maksimal," katanya, Jumat (3/3/2023).
Sementara, Harjuno Widodo, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga (Disdikpora) Kudus mengapresiasi karya-karya inovatif yang ditampilkan dalam kegiatan kali ini. Sekolah penggerak yang tampil ini akan menjadi percontohan bagi sekolah lain.
”Sekolah penggerak memiliki peran penting untuk sekolah non penggerak. Tadi inovasi pembelajaran dan hasil yang mereka tampilkan juga bagus-bagus," ujarnya.
https://youtu.be/QfOy2Vm5Ls4
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha