Teater Tigakoma UMK Pentaskan Umang-Umang di Solo

Puluhan personel dari berbagai lintas angkatan akan andil dalam pentas produksi ke-17 ini.

Johan Setiawan, Pimpinan Produksi Teater Tigakoma mengatakan, pentas produksi yang akan mereka tampilkan ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan. Sebelum di Solo, Umang-Umang juga pernah dipentaskan di Kudus pada bulan Desember lalu.

”Kami bawakan naskah Umang-Umang karya Arifin C Noer. Kami melibatkan 22 personel dalam pementasan ini," katanya, Senin (6/2/2023).

Meski sudah pernah menampilkan sebelumnya, namun pementasan Umang-Umang yang merupakan naskah besar ini akan menjadi tantangan bagi Teater Tigakoma. Pementasan Umang-Umang nantinya akan menginovasikan konsep panggung menjadi tiga dimensi.

"Di sana kami mengubah bentuk panggung yang awalnya presenium, menjadi tapal kuda. Jadi disitu ada konsep-konsep yang kami inovasikan dari yang di Kudus," ungkapnya.
"Di sana kami mengubah bentuk panggung yang awalnya presenium, menjadi tapal kuda. Jadi disitu ada konsep-konsep yang kami inovasikan dari yang di Kudus," ungkapnya.Di Teater Arena Taman Budaya, sambung dia, pentas Umang-Umang yang mereka bawakan akan bisa ditonton dari tiga sudut pandang. Sehingga penonton pun bisa lebih menikmati pentas teater yang mereka bawakan ini.”Kami telah melakukan berbagai pendekatan. Mulai dari pemilihan kostum yang tidak terlampau jauh dari zaman kami. Pola akting yang segar, kehadiran media (proyektor). Tak luput juga dengan komposisi musik yang tidak hanya sekadar menempel dan menjadi pemanis," imbuhnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha