Bupati sangat bangga dan mengapresiasi adanya guru besar perempuan pertama di IAIN Kudus tersebut. Dengan bertambahnya jumlah guru besar di IAIN Kudus ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan memajukan pendidikan di Kabupaten Kudus.
”Ini sangat luar biasa. Prof Umma kami sangat harapkan bisa membuat maju dan semakin berkembangnya IAIN Kudus dan dunia pendidikan di Kudus," katanya.
Terlebih, saat ini IAIN Kudus sudah memiliki lima guru besar. Hal itu juga diharapkan mampu menjadi pemantik atau inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Kudus.
”Ini juga bisa menjadi inpirasi bagi perguruan tinggi lain, mahasiswa, hingga masyarakat di Kabupaten Kudus," ujarnya.
Sementara Prof Umma menyebut, pengukuhan sebagai guru besar ini akan menjadikan penyemangat baginya untuk selalu berprestasi.
Sementara Prof Umma menyebut, pengukuhan sebagai guru besar ini akan menjadikan penyemangat baginya untuk selalu berprestasi.Selain itu, pihaknya juga akan lebih semangat dalam menyalurkan ilmu yang diperoleh di bidang keilmuan Islam yang selama ini diperolehnya.Ia menyebut, capaian yang didapatkan kali ini tidak terlepas dari usahanya hingga melakukan penelitian dan pelatihan ke luar negeri. Mulai dari ke Turki, Australia, Belanda, hingga Tunisia.”Kami juga berharap mahasiswa bisa melampaui apa yang sudah dicapai dosennya, dan capaian ini bisa menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa," jelasnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus menggelar sidang senat terbuka pengukuhan Prof Umma Farida, Jumat (10/2/2023). Dalam pengukuhan itu dihadiri Bupati Kudus HM Hartopo.
Bupati sangat bangga dan mengapresiasi adanya guru besar perempuan pertama di IAIN Kudus tersebut. Dengan bertambahnya jumlah guru besar di IAIN Kudus ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan memajukan pendidikan di Kabupaten Kudus.
”Ini sangat luar biasa. Prof Umma kami sangat harapkan bisa membuat maju dan semakin berkembangnya IAIN Kudus dan dunia pendidikan di Kudus," katanya.
Terlebih, saat ini IAIN Kudus sudah memiliki lima guru besar. Hal itu juga diharapkan mampu menjadi pemantik atau inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Kudus.
”Ini juga bisa menjadi inpirasi bagi perguruan tinggi lain, mahasiswa, hingga masyarakat di Kabupaten Kudus," ujarnya.
Baca: Prof Umma Farida, Guru Besar Perempuan Pertama di IAIN Kudus
Sementara Prof Umma menyebut, pengukuhan sebagai guru besar ini akan menjadikan penyemangat baginya untuk selalu berprestasi.
Selain itu, pihaknya juga akan lebih semangat dalam menyalurkan ilmu yang diperoleh di bidang keilmuan Islam yang selama ini diperolehnya.
Ia menyebut, capaian yang didapatkan kali ini tidak terlepas dari usahanya hingga melakukan penelitian dan pelatihan ke luar negeri. Mulai dari ke Turki, Australia, Belanda, hingga Tunisia.
”Kami juga berharap mahasiswa bisa melampaui apa yang sudah dicapai dosennya, dan capaian ini bisa menjadi pemantik semangat bagi mahasiswa," jelasnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha
