Kamis, 20 November 2025


Toto Kaji tercatat terakhir kali digunakan untuk pengantin sekitar tahun 1970an silam. Namun, kini busana pengantin Toto Kaji ternyata mulai dilirik lagi oleh kalangan muda.

Salah satunya, pasangan pengantin dr Tsalitsa Laili Akmalia dan dr Dimas Muhammad Fajar Nugraha yang menggunakan kembali pakaian adat Toto Kaji.

Pasangan ini mengenakan Toto Kaji saat melangsungkan resepsi pernikahan di kediaman mempelai perempuan di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus, Minggu (12/2/2023).

Sementara saat melangsungkan akad nikah pada Sabtu (11/2/2023) pasangan pengantin ini menggunakan pakaian adat pengantin Jawa.

Tsalitsa Laili Akmalia mengatakan, ia sudah lama menginginkan menikah mengenakan busana pengantin Toto Kaji. Apalagi, busana Toto Kaji sudah sangat jarang dipakai oleh pasangan pengantin di Kudus.

”Kan jarang orang itu melangsungkan pernikahan pakai budaya Kudus sendiri. Jadi selain waktu akad nikah saya pakai adat Jawa, saya juga ingin pakai busana adat yang berkaitan dengan daerah tinggal saya sendiri di raingkaian acara pernikahan kami," katanya, Senin (13/2/2022).

Baca: Mengenal Baju Pengantin Khas Kudus yang Kini Terancam Punah

Sementara mempelai pria, Dimas Muhammad Fajar Nugraha menyebut, memang sebelum pernikahan digelar sudah berunding untuk salah satu busana memakai pakaian adat pengantin Kudus.

”Pakaian pengantin Toto Kaji ini unik, ada perpaduan Arab-arabnya. Yang perempuan ada perpaduan ke Belandanya (Eropa,red)," ujar pria asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini.
”Pakaian pengantin Toto Kaji ini unik, ada perpaduan Arab-arabnya. Yang perempuan ada perpaduan ke Belandanya (Eropa,red)," ujar pria asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini.Pasangan pengantin ini juga ingin turut andil dalam menyosialisasikan budaya pakaian adat pengantin Toto Kaji di hari bahagianya tersebut. Sehingga, masyarakat Kudus hingga daerah lain akan mengetahui jika Kudus memiliki pakaian adat pengantin ini.”Jadi kami itu ingin selain pakai busana pengantin juga ada dampak positifinya. Jadi bisa lewat foto-foto di sosial media dan dari lihat langsung kami memakai pakaian Toto Kaji bisa ikut menyosialisasikan kepada masyarakat," jelasnya.Baca: Busana Pengantin Khas Kudus Didaftarkan HAKI dan Warisan BudayaSedangkan, Ketua Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Cabang Kudus, Fariya Moechlas menyebut, Toto Kaji sudah mulai punah. Setelah tahun 1970-an sudah sangat jarang yang memakai busana pengantin ini.Sehingga pihaknya ingin memunculkan kembali pakaian adat pengantin asal Kudus.”Jadi kami memang ingin menggali kembali dan menyosialisasikan Toto Kaji kepada masyarakat Kudus. 20 tahun lalu sudah ada yang memakai lagi, dan kemudian tahun ini ada lagi pengantin di Kudus yang memakai pakaian adat pengantin Toto Kaji," ungkapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler