Kasus Keracunan Siswa SD di Kudus, Sisa Jajan Dibawa ke Laborat
Yuda Auliya Rahman
Senin, 13 Februari 2023 16:22:06
Diketahui, ada 26 siswa SDN 2 Mejobo yang diduga keracunan setelah mengonsumsi maklor dan jasuke dari pedagang kaki lima (PKL) berinisial WN (34) yang sudah diperiksa kepolisian.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Darsono, mengatakan, setelah adanya dugaan keracunan akibat jajan yang dijajakkan di sekitar sekolah itu sampel jajan langsung diamankan.
Sampel jajan yang diambil berupa sisa jajan siswa yang masih hingga sisa muntahan siswa.
”Kami ambil sampelnya untuk dirujuk ke laboratorium di Semarang miliknya DKK provinsi. Sisa makanan maklor sama jasuke kami bawa semua. Itu nanti bisa kelihatan bahan-bahanya di jajan itu," katanya.
Baca: 26 Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajan, Ada yang Muntah dan PingsanIa menjelaskan, proses pemeriksaan di laboratorium terhadap dua jenis jajanan itu diprediksi akan rampung sekitar tiga sampai empat hari ke depan. Setelah hasil keluar, nantinya baru diketahui bahan makanan apa yang menjadikan siswa tersebut keracunan.
”Hasil laboratorium tunggu tiga sampai empat hari ke depan kemungkinan sudah keluar," ujarnya.
”Hasil laboratorium tunggu tiga sampai empat hari ke depan kemungkinan sudah keluar," ujarnya.Diberitakan sebelumnya, 26 siswa SDN 2 Mejobo keracunan pada Senin (13/2/2023). Mereka muntah-muntah dan ada yang pingsan. Sepuluh siswa bahkan sampai dilarikan ke puskesmas terdekat.
Baca: Puluhan Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajanan, Begini Nasib PedagangnyaPara siswa yang keracunan ini sebelumnya membeli maklor dan jasuke di sekitar sekolah.”Jadi siswa itu banyak yang muntah-muntah, dan muntahnya sama ada makaroni dan jagung. Setelah kami tanya pagi harinya mereka yang tiba-tiba sakit jajanya ya sama itu. Mereka langsung kami beri pertolongan pertama dengan air kelapa dan susu," kata kata Kepala SDN 2 Mejobo Sri Suanti. Reporter: Yuda.Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Sisa jajan makaroni telor (maklor) dan jasuke yang diduga menjadi penyebab puluhan siswa SDN 2 Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, keracunan dibawa ke laboratorium milik Dinas Kesehatan Provinsi, Jawa Tengah, di Semarang, Senin (13/2/2023).
Diketahui, ada 26 siswa SDN 2 Mejobo yang diduga keracunan setelah mengonsumsi maklor dan jasuke dari pedagang kaki lima (PKL) berinisial WN (34) yang sudah diperiksa kepolisian.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Darsono, mengatakan, setelah adanya dugaan keracunan akibat jajan yang dijajakkan di sekitar sekolah itu sampel jajan langsung diamankan.
Sampel jajan yang diambil berupa sisa jajan siswa yang masih hingga sisa muntahan siswa.
”Kami ambil sampelnya untuk dirujuk ke laboratorium di Semarang miliknya DKK provinsi. Sisa makanan maklor sama jasuke kami bawa semua. Itu nanti bisa kelihatan bahan-bahanya di jajan itu," katanya.
Baca: 26 Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajan, Ada yang Muntah dan Pingsan
Ia menjelaskan, proses pemeriksaan di laboratorium terhadap dua jenis jajanan itu diprediksi akan rampung sekitar tiga sampai empat hari ke depan. Setelah hasil keluar, nantinya baru diketahui bahan makanan apa yang menjadikan siswa tersebut keracunan.
”Hasil laboratorium tunggu tiga sampai empat hari ke depan kemungkinan sudah keluar," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 26 siswa SDN 2 Mejobo keracunan pada Senin (13/2/2023). Mereka muntah-muntah dan ada yang pingsan. Sepuluh siswa bahkan sampai dilarikan ke puskesmas terdekat.
Baca: Puluhan Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajanan, Begini Nasib Pedagangnya
Para siswa yang keracunan ini sebelumnya membeli maklor dan jasuke di sekitar sekolah.
”Jadi siswa itu banyak yang muntah-muntah, dan muntahnya sama ada makaroni dan jagung. Setelah kami tanya pagi harinya mereka yang tiba-tiba sakit jajanya ya sama itu. Mereka langsung kami beri pertolongan pertama dengan air kelapa dan susu," kata kata Kepala SDN 2 Mejobo Sri Suanti.
Reporter: Yuda.Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha