Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Imam Prayitno mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan lagi kepada PKL sekolah di Kudus. Sampai saat ini, sudah ada 600 PKL yang terdata di Dinas Perdagangan Kudus.
pembinaan akan kami lakukan sebelum Ramadan," katanya, Selasa (14/2/2023).
Ia menjelaskan, dalam pembinaan yang dilakukan bagi para PKL itu, pihaknya akan menggandeng berbagai pihak. Di antaranya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus yang akan mengedukasi para PKL.
”Pembinaan ini untuk mengingatkan lagi kepada para PKLS, agar selalu berhati-hati dalam menyediakan bahan jajan dan makanan sehat bagi para siswa," ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau para PKLS untuk selalu mengecek dan memperhatikan bahan-bahan jajan yang akan digunakan untuk berjualan, termasuk juga expired produk bahan yang dibeli.
Diberitakan sebelumnya, 26 siswa SDN 2 Mejobo keracunan pada Senin (13/2/2023). Mereka muntah-muntah dan ada yang pingsan. Sepuluh siswa bahkan sampai dilarikan ke puskesmas terdekat.
Para siswa yang keracunan ini sebelumnya membeli maklor dan jasuke di sekitar sekolah. Diduga jajan yang mereka beli itu jadi pemicu keracunan para siswa.Saat ini, sampel sisa jajanan yang diberlo oleh para siswa tersebut tengah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Reporter : Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus akan membina kembali pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekolah. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut kasus puluhan siswa SD Kudus keracunan diduga setelah mengonsumsi jajan yang dijual di sekitar sekolah.
Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Imam Prayitno mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan lagi kepada PKL sekolah di Kudus. Sampai saat ini, sudah ada 600 PKL yang terdata di Dinas Perdagangan Kudus.
”Kami akan bina lagi para PKL,
insyaallah pembinaan akan kami lakukan sebelum Ramadan," katanya, Selasa (14/2/2023).
Ia menjelaskan, dalam pembinaan yang dilakukan bagi para PKL itu, pihaknya akan menggandeng berbagai pihak. Di antaranya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus yang akan mengedukasi para PKL.
”Pembinaan ini untuk mengingatkan lagi kepada para PKLS, agar selalu berhati-hati dalam menyediakan bahan jajan dan makanan sehat bagi para siswa," ucapnya.
Baca: 26 Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajan, Ada yang Muntah dan Pingsan
Pihaknya juga mengimbau para PKLS untuk selalu mengecek dan memperhatikan bahan-bahan jajan yang akan digunakan untuk berjualan, termasuk juga expired produk bahan yang dibeli.
Diberitakan sebelumnya, 26 siswa SDN 2 Mejobo keracunan pada Senin (13/2/2023). Mereka muntah-muntah dan ada yang pingsan. Sepuluh siswa bahkan sampai dilarikan ke puskesmas terdekat.
Baca: Puluhan Siswa SD di Kudus Diduga Keracunan Jajanan, Begini Nasib Pedagangnya
Para siswa yang keracunan ini sebelumnya membeli maklor dan jasuke di sekitar sekolah. Diduga jajan yang mereka beli itu jadi pemicu keracunan para siswa.
Saat ini, sampel sisa jajanan yang diberlo oleh para siswa tersebut tengah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Reporter : Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha