Siswi MTs NU Banat Kudus Ciptakan Robot Inkubator untuk Bayi Prematur
Yuda Auliya Rahman
Jumat, 24 Februari 2023 09:46:56
Robotor yang dibuatnya ini, juga mampu mengantarkannya untuk meraih medali perunggu di kompetisi Semarang Robotic Games 2023 yang digelar International Youth Robot Association (IYRA), di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Selasa (21/2/2023).
Aisha mengatakan, kelebihan robot yang dibuatnya telah dipresentasikan ke para juri. Robot inkubator ini, digunakan untuk terapi bagi bayi kuning atau ikterik neonatorum yang kerap terjadi pada bayi prematur.
Robotor itu, sambung dia, memiliki sensor pendeteksi suhu otomatis.
”Sensor suhunya bisa mendeteksi suhu. Jika suhu kurang dari 33 derajat celsius maka lampu akan otomatis hidup. Tapi jika terdeteksi lebih dari 35 derajat maka lampu akan mati," katanya, Jumat (24/2/2023).
Baca: Siswa MTsN 1 Pati Kibarkan Merah Putih di Ajang Robotik InternasionalTak hanya sensor suhu, robot inkubator yang dibuatnya juga memiliki sensor suara. Sensor suara yang terpasang disebut bisa mendeteksi suara tangisan bayi.
”Ketika ada suara tangisan bayi itu bisa otomatis menyalakan speaker alarm. Sehingga ketika mendengarnya orang tua bisa langsung menolong bayi tersebut," ungkapnya.Sementara itu, Kepala MTs NU Banat Kudus, Nor Khusomah, menyebut, jika potensi yang dimiliki siswa MTs NU Banat memang terus digali. Ada sejumlah ekstrakulikuler yang mendukung pengembangan potensi siswa, salah satunya, ekstrakulikuler robotik.
Baca: Siswi MTs NU Banat Kudus Sabet Peringkat Dua MYRES”Di bidang lain juga kami dukung lewat pengembangan di ekskul. Kami juga akan ikutsertakan siswa yang dianggap mampu berkompetisi di berbagai ajang, baik regional, nasional, ataupun internasional," ujarnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Siswi MTs NU Banat Kudus, Aisha Kamila Gussaldy berhasil menciptakan robot inkubator (robotor) yang berfungsi untuk menghangatkan bayi dengan berbagai teknologi yang otomatis.
Robotor yang dibuatnya ini, juga mampu mengantarkannya untuk meraih medali perunggu di kompetisi Semarang Robotic Games 2023 yang digelar International Youth Robot Association (IYRA), di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Selasa (21/2/2023).
Aisha mengatakan, kelebihan robot yang dibuatnya telah dipresentasikan ke para juri. Robot inkubator ini, digunakan untuk terapi bagi bayi kuning atau ikterik neonatorum yang kerap terjadi pada bayi prematur.
Robotor itu, sambung dia, memiliki sensor pendeteksi suhu otomatis.
”Sensor suhunya bisa mendeteksi suhu. Jika suhu kurang dari 33 derajat celsius maka lampu akan otomatis hidup. Tapi jika terdeteksi lebih dari 35 derajat maka lampu akan mati," katanya, Jumat (24/2/2023).
Baca: Siswa MTsN 1 Pati Kibarkan Merah Putih di Ajang Robotik Internasional
Tak hanya sensor suhu, robot inkubator yang dibuatnya juga memiliki sensor suara. Sensor suara yang terpasang disebut bisa mendeteksi suara tangisan bayi.
”Ketika ada suara tangisan bayi itu bisa otomatis menyalakan speaker alarm. Sehingga ketika mendengarnya orang tua bisa langsung menolong bayi tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala MTs NU Banat Kudus, Nor Khusomah, menyebut, jika potensi yang dimiliki siswa MTs NU Banat memang terus digali. Ada sejumlah ekstrakulikuler yang mendukung pengembangan potensi siswa, salah satunya, ekstrakulikuler robotik.
Baca: Siswi MTs NU Banat Kudus Sabet Peringkat Dua MYRES
”Di bidang lain juga kami dukung lewat pengembangan di ekskul. Kami juga akan ikutsertakan siswa yang dianggap mampu berkompetisi di berbagai ajang, baik regional, nasional, ataupun internasional," ujarnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha