Tekan Angka Cerai di Kudus, KUA Perkuat Bimbingan Perkawinan
Yuda Auliya Rahman
Selasa, 28 Februari 2023 16:20:48
Program ini bertujuan untuk menekan angka cerai yang bisa terjadi dalam berumah tangga.
Kepala Kemenag Kudus mengatakan, program bimbingan perkawinan ini bertujuan baik untuk calon pengantin yang akan menikah. Di mana bimbingan tersebut juga menjadi salah satu upaya dalam menekan angka perceraian dan stunting.
”Tujuannya ini juga untuk upaya pencegahan stunting dan menekan angka perceraian dari hulu kepada calon pengantin," katanya, Selasa (28/2/2023).
Baca: Mengapa Calon Pengantin Harus Ikuti Bimbingan di KUA? Ini JawabannyaKemudian, calon pengantin juga diharapkan bisa membangun keluarga yang mempunyai pondasi yang kokoh dari segi agama, ataupun ekonominya.
”Jadi ini juga untuk bekal calon pengantin biar bisa menjadi keluarga sejahtera, lahir batin, sakinah, mawadah, warahman," ungkapnya.
Ia menjelaskan, bimbingan perkawinan berisi sejumlah materi seperti persiapan mental, psikologi, ataupun kesehatan reproduksi dalam berkeluarga. Program untuk mempersiapkan calon pengantin saat pranikah ini diselenggarakan di setiap KUA di kecamatan.
”Ini sangat penting dilakukan, selain bimbingan formal melalui pertemuan beberapa pasang pengantin, bimbingan nonformal juga kami lakukan saat pencocokan berkas pernikahan di setiap KUA," ujarnya.
Baca: DPRD Grobogan Soroti Tingginya Kasus Pernikahan DiniSenada Kepala KUA Gebog Kudus, Isfa' Arifin menyebit, bimbingan yang dilakukan memang upaya untuk mencegah perceraian hingga menekan angka stunting. Terlebih, materi yang disampaikan dalam bimbingan perkawinan ini cukup kompleks.Di antaranya mempersiapkan keluarga sakinah, menjaga kesehatan reproduksi, mengelola psikologi dan dinamika dalam berkeluarga, hingga memenuhi kebutuhan dan pengelolaan keuangan keluarga.”Jadi seperti menekan angka stunting itu kan nanti akan disampaikan di bimbingan kesehatan reproduksinya," ucapnya. Reporter: Yuda Auliya RahmanEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah masih menggeliatkan program bimbingan perkawinan untuk para calon pengantin di Kudus. Bimbingan perkawinan ini, digalakkan di Kantor Urusan Agama (KUA) yang ada di setiap kecamatan.
Program ini bertujuan untuk menekan angka cerai yang bisa terjadi dalam berumah tangga.
Kepala Kemenag Kudus mengatakan, program bimbingan perkawinan ini bertujuan baik untuk calon pengantin yang akan menikah. Di mana bimbingan tersebut juga menjadi salah satu upaya dalam menekan angka perceraian dan stunting.
”Tujuannya ini juga untuk upaya pencegahan stunting dan menekan angka perceraian dari hulu kepada calon pengantin," katanya, Selasa (28/2/2023).
Baca: Mengapa Calon Pengantin Harus Ikuti Bimbingan di KUA? Ini Jawabannya
Kemudian, calon pengantin juga diharapkan bisa membangun keluarga yang mempunyai pondasi yang kokoh dari segi agama, ataupun ekonominya.
”Jadi ini juga untuk bekal calon pengantin biar bisa menjadi keluarga sejahtera, lahir batin, sakinah, mawadah, warahman," ungkapnya.
Ia menjelaskan, bimbingan perkawinan berisi sejumlah materi seperti persiapan mental, psikologi, ataupun kesehatan reproduksi dalam berkeluarga. Program untuk mempersiapkan calon pengantin saat pranikah ini diselenggarakan di setiap KUA di kecamatan.
”Ini sangat penting dilakukan, selain bimbingan formal melalui pertemuan beberapa pasang pengantin, bimbingan nonformal juga kami lakukan saat pencocokan berkas pernikahan di setiap KUA," ujarnya.
Baca: DPRD Grobogan Soroti Tingginya Kasus Pernikahan Dini
Senada Kepala KUA Gebog Kudus, Isfa' Arifin menyebit, bimbingan yang dilakukan memang upaya untuk mencegah perceraian hingga menekan angka stunting. Terlebih, materi yang disampaikan dalam bimbingan perkawinan ini cukup kompleks.
Di antaranya mempersiapkan keluarga sakinah, menjaga kesehatan reproduksi, mengelola psikologi dan dinamika dalam berkeluarga, hingga memenuhi kebutuhan dan pengelolaan keuangan keluarga.
”Jadi seperti menekan angka stunting itu kan nanti akan disampaikan di bimbingan kesehatan reproduksinya," ucapnya.
Reporter: Yuda Auliya Rahman
Editor: Ali Muntoha