Pemantauan hilal ini dilakukan di lantai lima gedung serbaguna Mahad Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus.
com, pemantauan hilal menggunakan satu alat teleskop yang disambungkan ke layar televisi.
Ketua Lembaga Falakiyah Nahdhatul Ulama (LFNU) Azhar Latif Nahiran mengatakan, posisi hilal ada di sebelah utara terbenamnya matahari. Tiinggi hilal kali ini, berada di angka 1 derajat 10 menit di atas ufuk mar'i.
”Hilal tidak bisa terlihat. Lama hilal terlihat itu harusnya tujuh menit, mulai pukul 17.35 - 17.42 WIB," katanya, Kamis (20/4/2023).
Meski demikian, saat hilal terlihat pun kriteria ketinggiannya masih kurang. Di mana kriteria yang ditetapkan Kememenag dan dipedomani oleh NU, sambung dia, hilal bisa diterima ketika minimal ketinggian tiga derajat.Bahkan menurutnya, perhitungan munculnya hilal di seluruh pulau Jawa semuanya masih di bawah dua derajat. ”Jadi memang belum memenuhi kriteria," ujarnya.
Hasil dalam rukyatul hilal di Kudus ini akan dilaporkan ke pemerintah pusat. Penetapan 1 Syawal 1444 H menunggu sidang isbat yang dilakukan Kemenag. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Kementerian Agama (Kemenag) Kudus dan tim rukyatul hilal, ahli falak, dan perwakilan dari berbagai organisasi keilmuan astronomi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melaksanakan pemantauan hilal penentuan 1 Syawal 1444 H, Kamis (20/4/2023) petang.
Pemantauan hilal ini dilakukan di lantai lima gedung serbaguna Mahad Aly Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus.
Dari pantauan
Murianews.com, pemantauan hilal menggunakan satu alat teleskop yang disambungkan ke layar televisi.
Ketua Lembaga Falakiyah Nahdhatul Ulama (LFNU) Azhar Latif Nahiran mengatakan, posisi hilal ada di sebelah utara terbenamnya matahari. Tiinggi hilal kali ini, berada di angka 1 derajat 10 menit di atas ufuk mar'i.
”Hilal tidak bisa terlihat. Lama hilal terlihat itu harusnya tujuh menit, mulai pukul 17.35 - 17.42 WIB," katanya, Kamis (20/4/2023).
Baca: Sore ini, Kemenag Gelar Sidang Isbat Secara Tertutup
Meski demikian, saat hilal terlihat pun kriteria ketinggiannya masih kurang. Di mana kriteria yang ditetapkan Kememenag dan dipedomani oleh NU, sambung dia, hilal bisa diterima ketika minimal ketinggian tiga derajat.
Bahkan menurutnya, perhitungan munculnya hilal di seluruh pulau Jawa semuanya masih di bawah dua derajat. ”Jadi memang belum memenuhi kriteria," ujarnya.
Baca: Siswa MAN 2 Kudus Diajari Pantau Hilal Secara Langsung
Hasil dalam rukyatul hilal di Kudus ini akan dilaporkan ke pemerintah pusat. Penetapan 1 Syawal 1444 H menunggu sidang isbat yang dilakukan Kemenag.
Editor: Ali Muntoha