Tradisi Sewu Kupat tepatnya berada di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dalam tradisi ini warga membuat gunungan dari ketupat dan hasil bumi dari belasan desa di kecamatan setempat. Tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.
Prosesi tradisi semakin meriah saat gunungan ketupat dan hasil bumi itu diarak dari Kompleks Makam Sunan Muria menuju Taman Ria Colo. Hingga puncaknya, isi gunungan ini diperebutkan oleh tibuan warga.
Namun karena pandemi Covid-19 tradisi tersebut ditiadakan. Sebelum pandemi, tradisi ini juga digelar dengan dihadiri oleh ribuan orang.
Ditiadakannya tradisi sewu kupat ini ternyata masih berlanjut. Di tahun 2023 ini tradisi Sewu Kupat kembali tidak digelar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Colo, M Destari Andryasmara. Ia mengatakan, Tradisi Sewu Kupat untuk tahun ini belum bisa diadakan kembali. ”Tahun ini parade Tradisi Sewu Kupat belum ada," katanya, Kamis (27/4/2023).
Senada juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah yang menyebut, Tradisi Sewu Kupat kembali ditiadakan tahun ini.Meski demikian, pihaknya berharap tahun ini menjadi tahun terakhir tidak ditiadakannya tradisi tersebut. Tradisi Sewu Kupat ini diharapkan bisa kembali digelar di tahun depan. ”Tidak ada (tradisi Sewu Kupat). Mudah-mudahan tahun depan," ucapnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Tradisi seribu ketupat atau yang dikenal dengan Sewu Kupat Kanjeng Sunan Muria menjadi salah satu tradisi yang digelar di Kudus, Jawa Tengah saat kupatan tiba atau sepekan setelah Hari Raya Idulfitri.
Tradisi Sewu Kupat tepatnya berada di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dalam tradisi ini warga membuat gunungan dari ketupat dan hasil bumi dari belasan desa di kecamatan setempat. Tradisi ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.
Prosesi tradisi semakin meriah saat gunungan ketupat dan hasil bumi itu diarak dari Kompleks Makam Sunan Muria menuju Taman Ria Colo. Hingga puncaknya, isi gunungan ini diperebutkan oleh tibuan warga.
Baca: Empat Tradisi Lebaran di Kudus yang Selalu Bikin Kangen Kota Kretek
Namun karena pandemi Covid-19 tradisi tersebut ditiadakan. Sebelum pandemi, tradisi ini juga digelar dengan dihadiri oleh ribuan orang.
Ditiadakannya tradisi sewu kupat ini ternyata masih berlanjut. Di tahun 2023 ini tradisi Sewu Kupat kembali tidak digelar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Colo, M Destari Andryasmara. Ia mengatakan, Tradisi Sewu Kupat untuk tahun ini belum bisa diadakan kembali. ”Tahun ini parade Tradisi Sewu Kupat belum ada," katanya, Kamis (27/4/2023).
Baca: Tidak Ditemukan ASN Pemkab Kudus Bolos Kerja Usai Libur Lebaran
Senada juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah yang menyebut, Tradisi Sewu Kupat kembali ditiadakan tahun ini.
Meski demikian, pihaknya berharap tahun ini menjadi tahun terakhir tidak ditiadakannya tradisi tersebut. Tradisi Sewu Kupat ini diharapkan bisa kembali digelar di tahun depan. ”Tidak ada (tradisi Sewu Kupat). Mudah-mudahan tahun depan," ucapnya.
Editor: Ali Muntoha