
“Laporkan kepada saya secara berkala, jika ada kecamatan yang angka kelahirannya masih tinggi maka camatnya akan saya ingatkan bahwa KB nya belum sukses,” kata Kokok, panggilannya, saat Deklarasi Ayo KB di Blora.
Bertempat di pendapa rumah dinas bupati, pemkab bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB), serta tim penggerak PKK Kabupaten Blora menggelar Deklarasi Ayo KB dalam acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK - KKBPK 2016.
Kegiatan dihadiri bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Umi Kulsum Djoko Nugroho, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Ainus Solichah Arief Rohman, segenap pengurus PKK, camat se-Kabupaten Blora dan perwakilan organisasi wanita.
Kokok mengibaratkan keberhasilan program KB sama halnya dengan keberhasilan menanam pohon jati. Agar hasilnya bisa bagus dan tumbuh besar dengan kualitas kayu top maka, penanamannya harus diatur dan jarak tanamnya tidak terlalu rapat sehingga akar tidak berebut makanan dalam tanah.
Begitu juga dengan manusia kalau ingin anaknya tumbuh sehat dan cerdas, maka harus mengatur jarak kelahiran dan jangan terlalu banyak anak. “Dua saja cukup,” ungkap bupati.
Pengucapan deklarasi diucapkan langsung oleh bupati dengan diikuti seluruh camat se Kabupaten Blora. Camat dan PKK di kecamatan diminta intensif melakukan penyuluhan KB secara seimbang dan menyeluruh.
Deklarasi ini jangan semata-mata hanya untuk mengejar juara tingkat provinsi atau apapun. Laksanakan deklarasi gerakan ayo KB sebaik-baiknya untuk masyarakat secara menyeluruh dan berkelanjutan. Bupati juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora dr Henny Indriyanti untuk melakukan pendataan angka kelahiran di masing-masing puskesmas dan kecamatan.
Ketua BPMPKB Blora, Winarno menjelaskan bahwa deklarasi Ayo KB merupakan upaya pengendalian penduduk sebagai tindak lanjut deklarasi yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo pada bulan Februari lalu. “Di Blora kali ini merupakan deklarasi tingkat kabupaten/kota kelima se Provinsi Jawa Tengah. Dengan kata lain, baru 5 kabupaten/kota yang mendeklarasikan gerakan ayo KB dua anak cukup,” ucap Winarno.
Editor : Akrom Hazami