MURIANEWS, Kudus – Rumah Sakit (RS) Sarkies Aisyiyah kini tengah memulai proses pembangunannya di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Rabu (28/7/2021). RS dengan master plan sepuluh lantai tersebut diproyeksikan untuk menjadi rumah sakit pendidikan pertama di Kudus.
Peletakan batu pertamanya, dilakukan Bupati Kudus HM Hartopo, beserta jajaran pimpinan Muhammadiyah Jawa Tengah dan Pimpinan Wilayah Aisiyah Jateng.
“Ini sangat bagus ya, kami apresiasi juga pendirian rumah sakit yang nantinya akan bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) ini,” kata Bupati Hartopo, Rabu (28/7/2021).
Hartopo pun turut mendorong fakultas kedokteran bisa segera dibuka di Kabupaten Kudus. Sehingga bisa menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat di Kota Kretek, karena tak perlu ke luar kota ketika ingin belajar ilmu kedokteran.
“Dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah Kudus nantinya, diharapkan akan tercipta fakultas kedokteran yang pertama di Kudus, sehingga anak-anak Kudus tidak perlu jauh menuntut ilmu kedokteran di luar daerah,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan RS Sarkies Kudus Hilal Ariyadi mengungkapkan, rumah sakit tersebut akan dibangun secara bertahap. Di mana pembangunan tahap awal ini akan dibangun sebanyak enam lantai berkapasitas 150 tempat tidur.
“Untuk jangka waktu pembangunannya adalah satu tahun,” ujar dia.Pihaknya pun memastikan desain pembangunan rumah sakit terebut sesuai kondisi masa pandemi. Di mana tersedia tersedia jalur masuk sendiri untuk pasien infeksius.“Sehingga tidak jadi satu dengan pasien umum sehingga aman melayani pasien saat masa pandemi seperti sekarang. Itu karena di masa seperti ini banyak masyarakat takut ke rumah sakit karena bisa terpapar Covid-19,” tambahnyaSementara untuk jangka panjang rumah sakit tersebut, pihaknya memastikan akan bekerja sama dengan UMKU untuk menjadikan rumah sakit tersebut menjadi RS Pendidikan. Dengan total kapasitas 250 tempat tidur dan berjumlah sepuluh lantai. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_230639" align="alignleft" width="880"]

Peletakan batu pertama pembangunan RS Sarkies Aisyiyah Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Rumah Sakit (RS) Sarkies Aisyiyah kini tengah memulai proses pembangunannya di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Rabu (28/7/2021). RS dengan master plan sepuluh lantai tersebut diproyeksikan untuk menjadi rumah sakit pendidikan pertama di Kudus.
Peletakan batu pertamanya, dilakukan Bupati Kudus HM Hartopo, beserta jajaran pimpinan Muhammadiyah Jawa Tengah dan Pimpinan Wilayah Aisiyah Jateng.
“Ini sangat bagus ya, kami apresiasi juga pendirian rumah sakit yang nantinya akan bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) ini,” kata Bupati Hartopo, Rabu (28/7/2021).
Hartopo pun turut mendorong fakultas kedokteran bisa segera dibuka di Kabupaten Kudus. Sehingga bisa menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakat di Kota Kretek, karena tak perlu ke luar kota ketika ingin belajar ilmu kedokteran.
“Dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah Kudus nantinya, diharapkan akan tercipta fakultas kedokteran yang pertama di Kudus, sehingga anak-anak Kudus tidak perlu jauh menuntut ilmu kedokteran di luar daerah,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan RS Sarkies Kudus Hilal Ariyadi mengungkapkan, rumah sakit tersebut akan dibangun secara bertahap. Di mana pembangunan tahap awal ini akan dibangun sebanyak enam lantai berkapasitas 150 tempat tidur.
“Untuk jangka waktu pembangunannya adalah satu tahun,” ujar dia.
Pihaknya pun memastikan desain pembangunan rumah sakit terebut sesuai kondisi masa pandemi. Di mana tersedia tersedia jalur masuk sendiri untuk pasien infeksius.
“Sehingga tidak jadi satu dengan pasien umum sehingga aman melayani pasien saat masa pandemi seperti sekarang. Itu karena di masa seperti ini banyak masyarakat takut ke rumah sakit karena bisa terpapar Covid-19,” tambahnya
Sementara untuk jangka panjang rumah sakit tersebut, pihaknya memastikan akan bekerja sama dengan UMKU untuk menjadikan rumah sakit tersebut menjadi RS Pendidikan. Dengan total kapasitas 250 tempat tidur dan berjumlah sepuluh lantai.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha