Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, mencatat ada sekitar 11 persen dari 61 ribu balita di Kabupaten Kudus yang mengalami obesitas hingga awal tahun 2022 ini.

Kondisi tersebut bisa dianggap sudah perlu mendapat perhatian khusus agar angkanya tidak meningkat lagi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Nuryanto pun mengajak para orang tua untuk lebih aktif dalam memantau tumbuh kembang balitanya.

Memang, secara tidak langsung orang tua akan merasa senang bila anaknya tumbuh besar. Namun, akan menjadi bahaya jika kondisi seperti itu terus dibiarkan.

“Bahkan ada yang dimanja makan mi empat kali sehari. Ini kan tidak baik, jadi peran orang tua harus lebih ada lagi di sana, dikontrol dan dijaga asupan gizi yang seimbang untuk balitanya,” ujarnya usai Seminar Hari Gizi Nasional, di Hotel @hom Kudus, Selasa (7/6/2022).

Baca: Orang Tua Juga Perlu Khawatir Bila Anaknya Terlalu Gendut

Pemberian makanan pendamping dengan gizi seimbang juga bisa dilakukan oleh para orang tua. Sehingga ketika anaknya memiliki nafsu makan yang tinggi, bisa diimbangi dengan asupan yang sepadan maka diharapkan obesitas bisa dicegah.

Konsultasi dengan ahli gizi jadi hal yang dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak asupan gizi yang seimbang bagi sang buah hati.“Perlu adanya intervensi soal ini, kalau tidak ingin hal-hal buruk di masa depan terjadi dengan anak,” sambung dia.Baca: 20 Persen Pegawai Dinkes Grobogan ObesitasHal buruk yang dimaksud Nuryanto sendiri adalah mulai munculnya penyakit-penyakit tidak menular yang disebabkan kegemukan pada anak.“Kalau dilihat memang senang (anak jadi gendut, red). Cuma itu kan lemak semua, nanti makin lama bisa menimbulkan jantung, hipertensi, hingga diabetes, ini yang harus dicegah dengan mengatur kembali asupan gizinya agar seimbang,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler