Omah UMKM Kudus Akan Diisi Mesin Bordir Seharga Rp 467 Juta
Anggara Jiwandhana
Kamis, 27 Oktober 2022 12:50:00
Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten (Disnaker Perinkop UKM) Kudus, tengah mengajukan anggaran tersebut ke Pemkab Kudus.
Rencananya mesin tersebut akan bisa dipergunakan untuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang membutuhkan.
Untuk spesifikasinya, mesin bordir tersebut memiliki spek 12 kepala, 12 pin, 20 kepala computer berkecepatan tinggi.
Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati berharap pengajuan anggaran ini bisa disetujui oleh Badan Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Aset Daerah (BPPKAD) Kudus.
Walau diakuinya tidak berdampak secara langsung untuk penanganan inflasi, adanya mesin bordir nantinya bisa mendukung para pelaku UMKM khususnya di bidang konveksi.
”Kami ikut mengajukannya, ya semoga bisa disetujui,” katanya, Kamis (27/10/2022).
Baca: Dana Insentif Penanganan Inflasi di Kudus Harus Segera HabisUntuk saat ini, lanjut Rini, usulan penggunaan DID yang disetujui adalah pembelian alat bantuan praktik bagi para alumni Balai Latihan Kerja (BLK) Pemkab Kudus. Disnaker mengajukan anggaran sebesar Rp 332 juta.Bantuan alat itu untuk alumni enam pelatihan di BLK. Yakni pelatihan bordir, pelatihan membatik, pelatihan Make Up Artist (MUA), pelatihan tata boga dan pembuatan roti kue, pelatihan menjahit dan pelatihan barista.”Kalau untuk MUA kami berikan palet make up kemudian make up box, kemudian untuk keterampilan barista kami berikan mesin expreso, bantuan akan kami sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keterampilan,” pungkasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Omah UMKM Kudus, Jawa Tengah, akan diisi dengan mesin bordir berkualitas tinggi. Mesin itu akan dibeli dengan Dana Insentif Daerah (DID) dengan harga Rp 467,5 juta.
Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten (Disnaker Perinkop UKM) Kudus, tengah mengajukan anggaran tersebut ke Pemkab Kudus.
Rencananya mesin tersebut akan bisa dipergunakan untuk para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang membutuhkan.
Untuk spesifikasinya, mesin bordir tersebut memiliki spek 12 kepala, 12 pin, 20 kepala computer berkecepatan tinggi.
Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati berharap pengajuan anggaran ini bisa disetujui oleh Badan Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Aset Daerah (BPPKAD) Kudus.
Walau diakuinya tidak berdampak secara langsung untuk penanganan inflasi, adanya mesin bordir nantinya bisa mendukung para pelaku UMKM khususnya di bidang konveksi.
”Kami ikut mengajukannya, ya semoga bisa disetujui,” katanya, Kamis (27/10/2022).
Baca: Dana Insentif Penanganan Inflasi di Kudus Harus Segera Habis
Untuk saat ini, lanjut Rini, usulan penggunaan DID yang disetujui adalah pembelian alat bantuan praktik bagi para alumni Balai Latihan Kerja (BLK) Pemkab Kudus. Disnaker mengajukan anggaran sebesar Rp 332 juta.
Bantuan alat itu untuk alumni enam pelatihan di BLK. Yakni pelatihan bordir, pelatihan membatik, pelatihan Make Up Artist (MUA), pelatihan tata boga dan pembuatan roti kue, pelatihan menjahit dan pelatihan barista.
”Kalau untuk MUA kami berikan palet make up kemudian make up box, kemudian untuk keterampilan barista kami berikan mesin expreso, bantuan akan kami sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keterampilan,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha