Kudus Berstatus Siaga Bencana Hingga Maret 2023
Anggara Jiwandhana
Senin, 19 Desember 2022 11:18:53
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan bencana bilamana terjadi peristiwa kebencanaan di rentan waktu itu. Mengingat puncak cuaca buruk di Kudus diperkirakan terjadi di Januari 2023.
”Baik dari segi infastruktur, penanganan, dan bantuan kedaruratan sudah siap,” ucap Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji, Senin (19/12/2022).
Untuk saat ini, lanjut Munadji, BPBD Kudus masih terus menyosialisasikan tanggap siaga bencana di desa-desa di wilayah rawan bencana di Kudus. Dengan tujuan, mereka bisa ikut menangani kebencanaan secara mandiri.
”Karena memang puncaknya terjadi di Januari, namun di bulan Febuari, dan Maret kan dimungkinkan juga terjadi, ini yang kami antisipasi,” sambungnya.
Pihak BPBD telah menyiagakan sekitan 500-an relawan untuk bersiap menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi di akhir tahun 2022 ini.
Pihak BPBD telah menyiagakan sekitan 500-an relawan untuk bersiap menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi di akhir tahun 2022 ini.Jumlah tersebut, kini tersebar di sembilan kecamatan di Kota Kretek dan siap sedia bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.Mereka juga dibagi ke dalam spesialis-spesialis penanggulangan bencana. Mulai dari spesialis banjir dan longsor hingga spesialis penanganan angin kencang atau evakuasi korban tenggelam dan kebakaran. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menetapkan status siaga bencana dari November 2022 hingga Maret 2023 mendatang. Surat keputusan tersebut pun telah dikeluarkan Bupati Kudus HM Hartopo di November 2022.
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan bencana bilamana terjadi peristiwa kebencanaan di rentan waktu itu. Mengingat puncak cuaca buruk di Kudus diperkirakan terjadi di Januari 2023.
”Baik dari segi infastruktur, penanganan, dan bantuan kedaruratan sudah siap,” ucap Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji, Senin (19/12/2022).
Untuk saat ini, lanjut Munadji, BPBD Kudus masih terus menyosialisasikan tanggap siaga bencana di desa-desa di wilayah rawan bencana di Kudus. Dengan tujuan, mereka bisa ikut menangani kebencanaan secara mandiri.
”Karena memang puncaknya terjadi di Januari, namun di bulan Febuari, dan Maret kan dimungkinkan juga terjadi, ini yang kami antisipasi,” sambungnya.
Pihak BPBD telah menyiagakan sekitan 500-an relawan untuk bersiap menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi di akhir tahun 2022 ini.
Jumlah tersebut, kini tersebar di sembilan kecamatan di Kota Kretek dan siap sedia bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Mereka juga dibagi ke dalam spesialis-spesialis penanggulangan bencana. Mulai dari spesialis banjir dan longsor hingga spesialis penanganan angin kencang atau evakuasi korban tenggelam dan kebakaran.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha