Pomp aini akan membantu kerja tiga pompa milik pemkab yang belum bisa bekerja maksimal karena sejumlah faktor. Seperti rusak karena tikus hingga saluran pembuangan yang sejajar dengan ketinggian Sungai Wulan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto mengungkapkan, dari info yang didapatkan, mobil pompa tersebut akan dikirim hari ini. Daya sedotnya sendiri mencapai 150 liter per detik.
Sehingga diharapkan bisa membantu penyedotan air di kawasan yang menjadi langganan banjir tersebut.
”Hari ini rencana dikirim, yang rusak karena satu kabelnya dimakan tikus hari ini kami perbaiki, sementara dua lainnya kalau ketinggian air (Sungai) Wulan di bawah pembuangan ya kami aktifkan,” ujarnya Kamis (5/1/2023).
Pemerintah daerah kata dia, akan terus berupaya menanggulangi dan mereduksi banjir-banjir di kawasan Kudus. Walau untuk saat ini penanganannya masih bergantung dengan kondisi cuaca.
”Kami juga akan mengupayakan semaksimal mungkin sesuai tugas pokok dan fungsi kami,” tandasnya.
Banjir di Desa Jatiwetan dimungkinkan akan menjadi banjir yang paling lama dibanding 28 desa di Kudus yang saat ini diterjang banjir. Hal tersebut dikarenakan semua air di Kudus akan bermuara ke sana.Daerah ini juga adalah daerah cekungan yang mana seharusnya dibuatkan embung untuk penampungan air. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, akan mendapat bantuan mobil pompa dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan, Kudus.
Pomp aini akan membantu kerja tiga pompa milik pemkab yang belum bisa bekerja maksimal karena sejumlah faktor. Seperti rusak karena tikus hingga saluran pembuangan yang sejajar dengan ketinggian Sungai Wulan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus Arif Budi Siswanto mengungkapkan, dari info yang didapatkan, mobil pompa tersebut akan dikirim hari ini. Daya sedotnya sendiri mencapai 150 liter per detik.
Sehingga diharapkan bisa membantu penyedotan air di kawasan yang menjadi langganan banjir tersebut.
”Hari ini rencana dikirim, yang rusak karena satu kabelnya dimakan tikus hari ini kami perbaiki, sementara dua lainnya kalau ketinggian air (Sungai) Wulan di bawah pembuangan ya kami aktifkan,” ujarnya Kamis (5/1/2023).
Baca: Kolong Jembatan Tanggulangin Kudus jadi Pengungsian Motor Korban Banjir
Pemerintah daerah kata dia, akan terus berupaya menanggulangi dan mereduksi banjir-banjir di kawasan Kudus. Walau untuk saat ini penanganannya masih bergantung dengan kondisi cuaca.
”Kami juga akan mengupayakan semaksimal mungkin sesuai tugas pokok dan fungsi kami,” tandasnya.
Baca: Cerita Warga Kudus Bertahan di Tengah Banjir, Susah Cari Sarapan demi Jaga Harta
Banjir di Desa Jatiwetan dimungkinkan akan menjadi banjir yang paling lama dibanding 28 desa di Kudus yang saat ini diterjang banjir. Hal tersebut dikarenakan semua air di Kudus akan bermuara ke sana.
Daerah ini juga adalah daerah cekungan yang mana seharusnya dibuatkan embung untuk penampungan air.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha