Imunisasi Pencegah Kanker Serviks Bagi Anak di Kudus Belum Tuntas
Anggara Jiwandhana
Selasa, 17 Januari 2023 14:49:18
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat realisasi vaksinasi selama tahun 2022 adalah 5.630 orang. Sementara target yang diusung adalah sebanyak 6.695 orang.
Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad mengungkapkan, pihaknya kini masih menunggu alokasi tambahan untuk vaksin tersebut.
Ketika sudah tersedia, maka akan langsung disuntikkan kepada sasaran yang belum tervaksin.
”Tahun 2022 kemarin memang baru sekitar 84 persen karena vaksinnya terbatas,”ujarnya Selasa (17/1/2023).
Program imunisasi HPV sendiri, lanjut Aniq merupakan program baru dari Kementerian Kesehatan yang pada saat itu pelaksanannya dijadwalkan hanya satu bulan saja.
Namun karena adanya keterlambatan distribusi, penuntasan imunisasi tersebut baru bisa terlaksana pada November 2022 lalu.
Baca: Kudus Usulkan Tambahan Seribu Vaksin LSD untuk SapiAda sebanyak 21 Puskesmas yang menjalankan tugas tersebut. Di mana pihak dinas mencatat ada dua Puskesmas yang memenuhi target capaian. Yakni Puskesmas Tanjungrejo dan Jekulo.
Ada sebanyak 21 Puskesmas yang menjalankan tugas tersebut. Di mana pihak dinas mencatat ada dua Puskesmas yang memenuhi target capaian. Yakni Puskesmas Tanjungrejo dan Jekulo.Kemudian dilanjutkan dengan Puskesmas Jati dan Puswosari masing-masing mencapai 99 persen dan 98 persen, sedangkan Puskesmas lainnya bervariasi.”Nantinya interval antara 6 sampai 12 bulan akan dilakukan penyuntikan kembali untuk dosis kedua untuk mereka yang sudah menerima dosis satu,” ungkapnya.
Baca: Imunisasi Kejar di Kudus Sudah 100 PersenSelain program imunisasi HPV, DKK Kudus juga akan memulai program imunisasi baru lainnya. Adapun imunisasi itu adalah imunisasi pneumociccus virus (PCV). Imunisasi ini nantinya menjadi program imunisasi rutin bagi anak.Imunisasi PCV tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan yang efektif untuk bayi dan anak-anak terhadap penyakit pneumonia atau radang paru akibat infeksi bakteri pneumokokus. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pelaksanaan imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) dengan sasaran pelajar wanita usia 11 tahun di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2022 kemarin belum tuntas. Itu dikarenakan ketersediaan stok vaksin pencegah penyakit kanker serviks itu terbatas.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat realisasi vaksinasi selama tahun 2022 adalah 5.630 orang. Sementara target yang diusung adalah sebanyak 6.695 orang.
Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Aniq Fuad mengungkapkan, pihaknya kini masih menunggu alokasi tambahan untuk vaksin tersebut.
Ketika sudah tersedia, maka akan langsung disuntikkan kepada sasaran yang belum tervaksin.
”Tahun 2022 kemarin memang baru sekitar 84 persen karena vaksinnya terbatas,”ujarnya Selasa (17/1/2023).
Program imunisasi HPV sendiri, lanjut Aniq merupakan program baru dari Kementerian Kesehatan yang pada saat itu pelaksanannya dijadwalkan hanya satu bulan saja.
Namun karena adanya keterlambatan distribusi, penuntasan imunisasi tersebut baru bisa terlaksana pada November 2022 lalu.
Baca: Kudus Usulkan Tambahan Seribu Vaksin LSD untuk Sapi
Ada sebanyak 21 Puskesmas yang menjalankan tugas tersebut. Di mana pihak dinas mencatat ada dua Puskesmas yang memenuhi target capaian. Yakni Puskesmas Tanjungrejo dan Jekulo.
Kemudian dilanjutkan dengan Puskesmas Jati dan Puswosari masing-masing mencapai 99 persen dan 98 persen, sedangkan Puskesmas lainnya bervariasi.
”Nantinya interval antara 6 sampai 12 bulan akan dilakukan penyuntikan kembali untuk dosis kedua untuk mereka yang sudah menerima dosis satu,” ungkapnya.
Baca: Imunisasi Kejar di Kudus Sudah 100 Persen
Selain program imunisasi HPV, DKK Kudus juga akan memulai program imunisasi baru lainnya. Adapun imunisasi itu adalah imunisasi pneumociccus virus (PCV). Imunisasi ini nantinya menjadi program imunisasi rutin bagi anak.
Imunisasi PCV tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan yang efektif untuk bayi dan anak-anak terhadap penyakit pneumonia atau radang paru akibat infeksi bakteri pneumokokus.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha