Sabtu, 22 November 2025


Kepala Desa Jati Wetan Kudus Agus Susanto mengungkapkan, banjir mulai naik kembali sekitar empat hari yang lalu. Kemudian ketinggian airnya kini semakin meninggi hinga 50 sampai 90 sentimeter.

”Beberapa waktu lalu sebenarnya mulai surut, namun ini karena pintu air Sungai Wulan tidak bisa dibuka dan ini curah hujan tinggi maka mengalami kenaikan lagi yang cukup signifikan,” katanya.

Agus mengatakan, berdasarkan data terakhir, saat ini ada sekitar 700 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Mereka pun sudah diinstruksikan untuk mengungsi.

”Bila memang kondisi dalam rumah tidak memungkinkan, kami telah menyiapkan Balai Desa Jati Wetan untuk pengungsian, kami sudah mengimbaukan ini lewat RT dan RW,” ujarnya.

Baca: Para Rangking Satu Seleksi Perades di Kudus Siap Melawan jika Tes Diulang

Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji mengungkapkan, banjir di Desa Jati Wetan Kudus memang disebabkan adanya curah hujan yang tinggi.
Subkoordinator Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Munadji mengungkapkan, banjir di Desa Jati Wetan Kudus memang disebabkan adanya curah hujan yang tinggi.”Belakangan ini BMKG sudah memprediksi kalau curah hujan tinggi, sehingga memang limpasan air ke darat ini cukup sering,” ungkapnya.Baca: Banjir di Sowan Kidul Jepara Berangsur SurutBanjir di Desa Jatiwetan saat ini menjadi banjir yang paling lama dibanding 28 desa di Kudus yang beberapa waktu lalu diterjang banjir. Tercatat sudah dua bulan wilayah tersebut tergenang air di beberapa titik.https://youtu.be/ujQgmt4hCw4Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler