Banjir Kudus 2023 Disebut Paling Parah, Dua Bulan Warga Ngungsi Dua Kali
Anggara Jiwandhana
Sabtu, 4 Maret 2023 10:24:50
Padahal sebelum ini, warga hanya mengungsi sekali saja saat peristiwa banjir. Namun hal itu berbeda di tahun ini.
”Memang baru tahun ini kalau cerita-cerita dari warga dan juga teman-teman di lapangan, kurun waktu dua bulan sudah mengungsi lagi,” kata Kepala Desa Jati Wetan, Kecamatan Mejobo, Kudus Agus Susanto, Sabtu (4/3/2023).
Walau demikian, pihaknya sedikit merasa lega karena kesadaran warga terhadap risiko bencana cukup tinggi. Ketika mereka sudah merasa tidak nyaman di rumah karena genangan air semakin meningkat, maka mereka akan datang mengungsi ke balai desa.
”Selalu seperti itu di tiap tahunnya, namun memang baru tahun ini mereka sampai ke sini (balai desa) sebayak dua kali,” sambungnya.
Baca: Banjir Jati Wetan Kudus Meninggi, Puluhan Warga MengungsiPihaknya pun kembali menagih janji Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menormalisasi Sungai Wulan. Sungai ini menjadi salah satu biang banjir di desa tersebut.
”Kami juga berharap pemerintah daerah mau lebih proaktif lagi untuk berkomunikasi dengan pusat terkait hal ini,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus Noor Hadi. Dia menyebut, baru di tahun 2023 warga desanya mengungsi dua kali akibat banjir.
Baca: Banjir Pati Meninggi, Puluhan Desa di 9 Kecamatan TergenangNoor menjelaskan, per tanggal 1 Januari 2023 lalu, warganya sudah pernah mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.Belum genap dua bulan, di awal Maret 2023 ini warga Desa Payaman sudah kembali mengungsi lagi.”Kalau kata warga, baru tahun ini ngungsi dua kali. Banjir kali ini memang cukup parah,” ungkapnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2023 ini disebut sejumlah warga yang terdampak adalah satu dari sekian peristiwa banjir tahunan yang parah. Hal itu dikarenakan baru dua bulan tahun 2023 berjalan, mereka sudah mengungsi dua kali.
Padahal sebelum ini, warga hanya mengungsi sekali saja saat peristiwa banjir. Namun hal itu berbeda di tahun ini.
”Memang baru tahun ini kalau cerita-cerita dari warga dan juga teman-teman di lapangan, kurun waktu dua bulan sudah mengungsi lagi,” kata Kepala Desa Jati Wetan, Kecamatan Mejobo, Kudus Agus Susanto, Sabtu (4/3/2023).
Walau demikian, pihaknya sedikit merasa lega karena kesadaran warga terhadap risiko bencana cukup tinggi. Ketika mereka sudah merasa tidak nyaman di rumah karena genangan air semakin meningkat, maka mereka akan datang mengungsi ke balai desa.
”Selalu seperti itu di tiap tahunnya, namun memang baru tahun ini mereka sampai ke sini (balai desa) sebayak dua kali,” sambungnya.
Baca: Banjir Jati Wetan Kudus Meninggi, Puluhan Warga Mengungsi
Pihaknya pun kembali menagih janji Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menormalisasi Sungai Wulan. Sungai ini menjadi salah satu biang banjir di desa tersebut.
”Kami juga berharap pemerintah daerah mau lebih proaktif lagi untuk berkomunikasi dengan pusat terkait hal ini,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus Noor Hadi. Dia menyebut, baru di tahun 2023 warga desanya mengungsi dua kali akibat banjir.
Baca: Banjir Pati Meninggi, Puluhan Desa di 9 Kecamatan Tergenang
Noor menjelaskan, per tanggal 1 Januari 2023 lalu, warganya sudah pernah mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.
Belum genap dua bulan, di awal Maret 2023 ini warga Desa Payaman sudah kembali mengungsi lagi.
”Kalau kata warga, baru tahun ini ngungsi dua kali. Banjir kali ini memang cukup parah,” ungkapnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha