Rencana ini pun mendapat protes dari anggota DPRD Kudus. Alasannya, pasar malam di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus itu dinilai akan membuat kawasan jantung kota itu rusak dan kumuh.
Anggota DPRD Kudus dari Fraksi Golkar Susanto menilai keputusan Pemkab Kudus dengan menempatkan pasar malam di Alun-Alun Kudus kurang tepat. Apalagi jika dilihat dari potensi kerusakan kawasan tersebut yang sangat dimungkinkan terjadi.
”Anggaran untuk pembangunan dan perawatannya cukup besar, nanti kalau ada kerusakan biaya sewanya apakah akan sepadan,” katanya, Senin (6/3/2023).
Atas hal inilah dia meminta pemerintah daerah bisa mempertimbangkan lokasi lain untuk gelaran rakyat ini.
”Kalau bisa cari di tempat lain saja. Alun-Alun Kudus kok bisa diizinkan untuk pasar malam, apakah biaya sewanya sebanding dengan biaya perbaikan kalau nanti ada kerusakan,” ungkapnya.
Bupati Kudus HM Hartopo membenarkan jika alun-alun akan dijadikan salah satu lokasi untuk pasar malam.
Bupati Kudus HM Hartopo membenarkan jika alun-alun akan dijadikan salah satu lokasi untuk pasar malam.Ini dikarenakan banyaknya permintaan gelaran pasar malam di Kudus pada tradisi Dandangan ini lebih dari biasanya. Akhirnya pemkab memutuskan untuk menambahkannya di Alun-Alun Kudus.”Ini kan untuk pemulihan ekonomi ya, banyak yang minta lebih dari biasanya, akhirnya kami tambahkan di sini (alun-alun),” ucap Hartopo.
Walau begitu, sampai saat ini Hartopo belum mengetahui pasti berapa jumlah pedagang yang akan masuk ke sana. Termasuk di antaranya apakah sudah masuk kriteria yang diinginkan atau belum.Di mana ada sebanyak 80 persen pedagang lokal dan 20 persen pedagang luar Kudus. ”Belum ada laporan yang masuk ke kami nanti akan segera dikoordinasikan,” pungkasnya.https://youtu.be/YRbRH3MxkUEReporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah akan menempatkan pasar malam tepat di jantung kota, yakni di Alun-Alun Kudus. Pasar malam itu rangkaian, tradisi Dandangan yang kembali digelar tahun ini.
Rencana ini pun mendapat protes dari anggota DPRD Kudus. Alasannya, pasar malam di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus itu dinilai akan membuat kawasan jantung kota itu rusak dan kumuh.
Anggota DPRD Kudus dari Fraksi Golkar Susanto menilai keputusan Pemkab Kudus dengan menempatkan pasar malam di Alun-Alun Kudus kurang tepat. Apalagi jika dilihat dari potensi kerusakan kawasan tersebut yang sangat dimungkinkan terjadi.
”Anggaran untuk pembangunan dan perawatannya cukup besar, nanti kalau ada kerusakan biaya sewanya apakah akan sepadan,” katanya, Senin (6/3/2023).
Baca: Ini Alasan Bupati Kudus Izinkan Ada Pasar Malam di Alun-Alun
Atas hal inilah dia meminta pemerintah daerah bisa mempertimbangkan lokasi lain untuk gelaran rakyat ini.
”Kalau bisa cari di tempat lain saja. Alun-Alun Kudus kok bisa diizinkan untuk pasar malam, apakah biaya sewanya sebanding dengan biaya perbaikan kalau nanti ada kerusakan,” ungkapnya.
Baca: Pedagang yang Daftar Jualan di Dandangan Kudus Membeludak
Bupati Kudus HM Hartopo membenarkan jika alun-alun akan dijadikan salah satu lokasi untuk pasar malam.
Ini dikarenakan banyaknya permintaan gelaran pasar malam di Kudus pada tradisi Dandangan ini lebih dari biasanya. Akhirnya pemkab memutuskan untuk menambahkannya di Alun-Alun Kudus.
”Ini kan untuk pemulihan ekonomi ya, banyak yang minta lebih dari biasanya, akhirnya kami tambahkan di sini (alun-alun),” ucap Hartopo.
Baca: Salut! Dua Remaja Ini Sukarela Perbaiiki Motor Mogok di Banjir Kudus
Walau begitu, sampai saat ini Hartopo belum mengetahui pasti berapa jumlah pedagang yang akan masuk ke sana. Termasuk di antaranya apakah sudah masuk kriteria yang diinginkan atau belum.
Di mana ada sebanyak 80 persen pedagang lokal dan 20 persen pedagang luar Kudus. ”Belum ada laporan yang masuk ke kami nanti akan segera dikoordinasikan,” pungkasnya.
https://youtu.be/YRbRH3MxkUE
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha