Kini setelah semua gelaran pasar malam Dandangan Kudus rampung, muka Alun-Alun Kudus sebagai pusat kota sangat mengenaskan.
Rumput rusak, lapangan berkubang air bercampur sampah, hingga lantainya yang berbau makanan olahan laut, cumi-cumi yang memang saat gelaran tersebut berlangsung cukup ngetren.
Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) kini tengah berupaya mengembalikan muka Alun-Alun Kudus setidaknya agar tidak terlalu parah. Ada 12 petugas kebersihan yang dikerahkan mulai Jumat (24/3/2023) subuh.
Mereka kini tampak memotongi rumput tak rata, menaburi pupuk kompos di kubangan-kubangan tanah dan rumput rusak. Mereka melakukan pembersihan sampah dari usai sahur tadi hingga pukul 08.00 WIB.
”Iya memang ini yang bau cumi lantai sama lapangan, memang agak susah ini nanti menghilangkan baunya," kata salah satu petugas kebersihan Sobirin, Jumat (24/3/2023).
Baca: Alun-Alun Kudus Rusak Usai jadi Tempat Pasar Malam DandanganDia pun mengatakan, pembersihan khusus wilayah Alun-Alun Kudus dilakukan mulai lepas sahur tadi. Ada 12 orang petugas yang ikut membersihkan wilayah tersebut.
Hasilnya, ada satu setengah truk sampah yang berhasil mereka angkut di jam 08.00 WIB pagi ini.
Pekerjaan mereka belum selesai. Mereka masih harus membersihkan detail-detail kecil hingga pengepelan lantai alun-alun yang kini berbau cumi dan sampah tersebut.Namun, karena keterbatasan tenaga dan jam kerja, mereka akan menunda pelaksanaannya pada esok hari kembali.”Hari ini kami diinstruksikan untuk pembersihan sampah, dan ya memang masih cukup banyak karena sampahnya memang banyak yang ditinggal,” ujarnya.
Baca: Anggota DPRD Kudus Beda Pendapat soal Pasar Malam di Alun-AlunIkrar, salah satu petugas kebersihan lain mengatakan jika dalam tiap harinya, sampah yang dihasilkan pengunjung dan pedagang Dandangan khusus di Alun-Alun Kudus ada sekitar satu setengah truk. Di mana sampah makanan khususnya kulit jeruk dan mangga jadi yang paling mendominasi.”Sampah yang paling banyak memang makanan, tiap hari itu satu setengah truk ada. Tapi yang paling berat itu sampah jeruk peras itu dan sampah kulit mangga, kalau dibersihkan satu orang saja, bisa sampai boyokan ngangkatnya, tapi yang paling buat bau memang cumi,” ungkapnya.Hingga berita ini diturunkan petugas kebersihan masih melakukan pemotongan rumput di kawasan itu.Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Jawa Tengah, baru saja menjadi salah satu titik lokasi perayaan tradisi Dandangan Kudus tahun ini. Ada puluhan stan penjual makan dan minum serta aneka wahana berat yang sempat beroperasi di pusat kota Kudus itu.
Kini setelah semua gelaran pasar malam Dandangan Kudus rampung, muka Alun-Alun Kudus sebagai pusat kota sangat mengenaskan.
Rumput rusak, lapangan berkubang air bercampur sampah, hingga lantainya yang berbau makanan olahan laut, cumi-cumi yang memang saat gelaran tersebut berlangsung cukup ngetren.
Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) kini tengah berupaya mengembalikan muka Alun-Alun Kudus setidaknya agar tidak terlalu parah. Ada 12 petugas kebersihan yang dikerahkan mulai Jumat (24/3/2023) subuh.
Mereka kini tampak memotongi rumput tak rata, menaburi pupuk kompos di kubangan-kubangan tanah dan rumput rusak. Mereka melakukan pembersihan sampah dari usai sahur tadi hingga pukul 08.00 WIB.
”Iya memang ini yang bau cumi lantai sama lapangan, memang agak susah ini nanti menghilangkan baunya," kata salah satu petugas kebersihan Sobirin, Jumat (24/3/2023).
Baca: Alun-Alun Kudus Rusak Usai jadi Tempat Pasar Malam Dandangan
Dia pun mengatakan, pembersihan khusus wilayah Alun-Alun Kudus dilakukan mulai lepas sahur tadi. Ada 12 orang petugas yang ikut membersihkan wilayah tersebut.
Hasilnya, ada satu setengah truk sampah yang berhasil mereka angkut di jam 08.00 WIB pagi ini.
Pekerjaan mereka belum selesai. Mereka masih harus membersihkan detail-detail kecil hingga pengepelan lantai alun-alun yang kini berbau cumi dan sampah tersebut.
Namun, karena keterbatasan tenaga dan jam kerja, mereka akan menunda pelaksanaannya pada esok hari kembali.
”Hari ini kami diinstruksikan untuk pembersihan sampah, dan ya memang masih cukup banyak karena sampahnya memang banyak yang ditinggal,” ujarnya.
Baca: Anggota DPRD Kudus Beda Pendapat soal Pasar Malam di Alun-Alun
Ikrar, salah satu petugas kebersihan lain mengatakan jika dalam tiap harinya, sampah yang dihasilkan pengunjung dan pedagang Dandangan khusus di Alun-Alun Kudus ada sekitar satu setengah truk. Di mana sampah makanan khususnya kulit jeruk dan mangga jadi yang paling mendominasi.
”Sampah yang paling banyak memang makanan, tiap hari itu satu setengah truk ada. Tapi yang paling berat itu sampah jeruk peras itu dan sampah kulit mangga, kalau dibersihkan satu orang saja, bisa sampai boyokan ngangkatnya, tapi yang paling buat bau memang cumi,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan petugas kebersihan masih melakukan pemotongan rumput di kawasan itu.
Editor: Ali Muntoha